Praktikum Ortodonsia Alat Lepasan (Pemeriksaan Ekstraoral, Intraoral, Klasifikasi Angle, Diagnosa Ackerman-Profit, Insersi, Aktivasi, Komponen Aktif Pasif, Berbagai Rangkuman, Contoh Soal)
FILE LENGKAP PENJELASAN MENGENAI PRAKTIKUM ORTODONSIA:
CONTOH SOAL SAAT DISKUSI KASUS ORTODONTI LEPASAN:
1. Sebutkan apa kepentingan pencatatan jenis kelamin pasien?
Karena terdapat perbedaan didalam waktu, kecepatan, jumlah pertumbuhan dan perkembangan bagi setiap jenis kelamin pasien. Misalnya, perempuan lebih cepat mengalami puncak pertumbuhan dibandingkan laki-laki. Hal ini dapat berdampak pada jenis perawatan yang dapat diberikan, sebab pasien yang masih didalam masa pertumbuhan dan belum mencapai puncak pertumbuhan, maka masih dapat dilakukan modifikasi pertumbuhan, seperti:
- Penggunaan headgear untuk memajukan RA
- Penggunaan reverse headgear untuk memundurkan RA
- Penggunaan activator unutk memajukan RB
- Penggunaan chin cup untuk memundurkan RB
Selain itu, ukuran rahang pada laki-laki lebih besar dari pada wanita. Proses pertumbuhan dentofasial lebih cepat selesai pada wanita dibandingkan laki-laki, seperti proses pendewasaan, proses penulangan dan proses erupsi gigi (Terjadi lebih awal pada wanita dari pada laki-laki).
2. Sebutkan apa kepentingan pencatatan usia pasien?
Untuk mengetahui usia kronologis pasien serta mengetahui apakah puncak pertumbuhan pasien telah lewat atau belum.
3. Bagaimana cara menentukan profil pasien. Garis-garis apa yang digunakan untuk menentukan profil wajah pasien?
Profil muka menurut Graber (1972) dikenal tiga tipe muka yaitu:
- Cembung (convex), bila titik pertemuan Lcb-Lca berada didepan garis GI-Pog
- Lurus (straight), bila titik pertemuan Lcb-Lca berada tepat pada garis GI-Pog
- Cekung (concave), bila titik pertemuan Lcb-Lca berada dibelakang garis GI-Pog
Keterangan:
- Glabella (Gl) = Titik terendah dari dahi terletak pada tengah-tengah diantara alis mata kanan dan kiri
- Lip contour atas (Lca) = Titik terdepan bibir atas
- Lip contour bawah (Lcb) = Titik terdepan bibir bawah
- Pogonion (Pog) = Titik terdepan dari dagu didaerah symphisis mandibula.
Tiga titik untuk menentukan profil wajah menurut:
- Rakosi (jar. lunak): Glabella, Ujung bibir atas, Pogonion.
- Profit (jar. lunak): Glabella, Subnasion, Pogonion.
4. Apakah semua kebiasaan buruk mengakibatkan maloklusi ? Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhinya?
Tidak semua kebiasaan buruk mengakibatkan maloklusi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebiasaan buruk dan maloklusi, diantaranya:
- Jenis : Macam kebiasaan buruk yang dilakukan
- Kapan : Umur pasien waktu melakukan kebiasaan
- Durasi : berapa lama melakukan kebiasaan
- Frekuensi : Berapa kali per jam per hari dilakukan kebiasaan tersebut, sering/tidaknya melakukan kebiasaan
- Intensitas : Seberapa kuat / keras atau tidaknya kebiasaan buruk yang dilakukan
- Posisi : Bagaimana dan di bagian mana dilakukan?
Contoh:
- Kebiasaan menggigit bibir, kuku dan jari biasanya dilakukan pada bibir bawah yang terus menerus diletakkan diantara gigi insisif rahang bawah dan rahang atas sehingga menyebabkan gigi insisif rahang atas labioversi.
- Kebiasaan bernafas melalui mulut akibat gangguan kronis pada naso respiratorius, misalnya rhinitis kronis, deviasi septum hidung, kelenjar adenoid membesar, polip hidung. Hubungan dengan adanya gangguan pertumbuhan maksila adalah terjadi penyempitan lengkung RA, palatum tinggi dan berjejal.
- Mekanisme Openbite akibat menghisap jari: Pada saat jari berada dalam mulut, mandibula RA dan RB terpisah sehingga keseimbangan dalam arah vertikal berubah. Hal ini menyebabkan ekstrusi gigi posterior dan terjadilah openbite anterior.
- Penyempitan lengkung RA akibat menghisap jari terjadi karena gangguan keseimbangan tekanan pipi dan lidah. Mekanismenya: Saat jari berada dalam mulut, lidah akan tertekan ke bawah, sehingga tekanan lidah terhadap permukaan palatum berkurang. Sementara pada saat menghisap, tekanan pipi akan meningkat dan tekanan paling besar terjadi pada sudut mulut sehingga terjadi penyempitan lengkung rahang berbentuk V.
5. Bagaimana cara menentukan garis median pada pasien secara klinis? Jelaskan ciri-ciri pergeseran garis median dental dan skeletal!
Terdapat beberapa titik yang dapat digunakan sebagai acuan penentuan garis median, yakni:
- Intraoral:
- Frenulum labial RA
- Titik pertemuan gigi insisif sentral RA.
- Titik pertemuan gigi insisif sentral RB.
- Frenulum labial RB
- Ekstraoral:
- Nasal.
- Tengah bibir atas.
- Menton
- Atau bisa dari nasion - gnation.
6. Bagaimana cara menentukan kedalaman Curve of Spee ? Berapa nilai normalnya?
Cara mengukurnya adalah dengan meletakkan penggaris atau ujung instrumen tumpul yang disejajarkan dengan oklusal plane dari bonjol gigi insisif ke cusp gigi molar paling posterior (Umumnya cusp distobukal), lalu dihitung jarak terdalam antara penggaris dengan lengkung bonjol gigi (Umumnya di P2). Jarak normal dari penggaris ke gigi adalah 1,5mm (Rakoshi).
7. Bagaimana cara menentukan tipe muka pada pasien?
Dengan menggunakan rumur MFI (Morfological Facial Index) / Indeks wajah =
Tinggi wajah (nasion-gnation) dibagi lebar bizigomatik dikali 100
Klasifikasi:
- Hypereuryprosop = X - 78,9
- Euryprosop = 79 - 83,9
- Mesoprosop = 84 - 87,9
- Leptoprosop = 88 - 92,0
- Hyperleptoprosop = 93 - X
8. Apa ciri-ciri dari bibir hipertonus?
Bibir tampak tipis, panjang, ketika dipalpasi otot tegang, pada dagu ada golf ball appearance dari tarikan otot.
9. Apa yang dimaksud dengan forced-bite? Bagaimana cara memeriksanya?
Definisi: Deviasi horizontal dari penutupan mandibula normal dikarenakan adanya premature contact, sehingga mengharuskan pergeseran / sliding mandibula dari rest position ke arah anterior / posterior / lateral sehingga dapat menuju oklusi habitual dan mencapai kontak maksimum gigi RA dan RB.
Pemeriksaan: Secara visual dengan melihat posisi mandibula saat rest position, kontak inisial, dan kontak oklusi habitual.
10. Bagaimana cara menentukan adanya deviasi pada pembukaan dan penutupan mandibula? Kemungkinan ke arah mana saja terjadi deviasi ?
Cara menentukan: Secara visual amati selama pembukaan mulut. Lihat midline RB, apakah terdapat pergeseran midline? Saat Penutupan mulut, operator dapat memegang dagu pasien dan menginstruksikan untuk menutup mulut secara perlahan agar dapat terasa ada tidaknya deviasi (Normal atau deviasi).
Deviasi dapat terjadi dalam arah sagittal dan transversal; dengan tipe / pola deviasi C / S sebagai tanda khas gangguan fungsional.
11. Apa perbedaan Kelas III ‘Pseudo’ dan Kelas III ‘true’?
12. Analisa ALD, Bolton, Howes, Pont, Moyer?
Dapar dipelajari secara lengkap dengan klik disini!
13. Analisis Proffit-Ackerman?
Bentuk diagnosa maloklusi dengan mengidentifikasi 5 karakteristik utama maloklusi yang perlu dipertimbangkan secara sistematis. 5 karakteristik itu diantaranya:
- 1. Evaluasi proporsi wajah & estetik = Profil, simetri, proporsi wajah vertikal, prominence bibir.
- 2. Alignment & simetri arkus dental = Crowding/diastema, liat arkus dental dari oklusal.
- 3. Kelainan Relasi Dental dan Skeletal dari arah Transversal = Crossbite posterior, midline shift.
- 4. Kelainan Relasi Dental dan Skeletal dari arah Anteroposterior / Sagital = Mesial drifting, reverse overjet, overjet, crossbite anterior.
- 5. Kelainan Relasi Dental dan Skeletal dari arah Vertikal = Openbite, deepbite, kurva spee.
14. Analisis Moyers. Bagaimana jika terdapat pergeseran garis median ? Mengapa digunakan probabilitas 75% ?
Analisis Moyers merupakan analisis gigi campuran (mixed dentition).
Tujuan: untuk mengevaluasi jumlah ruang yang tersedia pada lengkung rahang agar didapat keberhasilan dalam pengaturan gigi permanen dan pengaturan oklusal yang dibutuhkan (occlusal adjustment).
Untuk melengkapi analisis gigi campuran terdapat 3 hal yang diperhatikan:
- Ukuran gigi anterior hingga M1
- Lengkung
- Perubahan lengkung yang mungkin terjadi selama tumbuh kembang
Metode:
- Untuk gigi tetap yang belum erupsi dapat diperkirakan berdasarkan gambaran radiografis
- Untuk gigi C & P dapat diperkirakan berdasarkan ukuran gigi permanen yang telah erupsi ke dalam RM
Gambaran radiologis:
- Perlu gambaran radiologis yang jelas dan tidak distorsi
- Distorsi sering terjadi pada foto periapikal
Tabel probabilitas:
- Ukuran gigi I RB memiliki hubungan dgn ukuran gigi C & P RA dan RB yang belum erupsi
- Gigi I RB dipilih karena muncul lebih dahulu pada masa mix dentition, mudah diukur secara akurat dan sering terlibat dalam penanganan masalah ruangan
- Gigi I RA tidak dipilih karena banyak variasi ukuran
Metode ini banyak dianjurkan karena:
- Kesalahan minimal
- Dpt dilakukan pemula
- Metode dilakukan cepat
- Tidak perlu alat khusus / ro
- Walaupun pada model tingkat keakuratan tinggi
- Dilakukan pada kedua lengkung rahang
Prosedur: Dapat dipelajari dari link nomor 12.
Interpretrasi:
- Jika ruangan yang tersedia lebih besar dari ruangan yang diperkirakan, ruang yang berlebih dapat menjadi tempat bagi molar untuk bergerak ke mesial.
- Jika ruangan yang tersedia lebih kecil dari ruangan yang diperkirakan, hal tersebut merupakan indikasi crowding di masa mendatang.
15. Sebutkan arah yang dilihat untuk menentukan malposisi gigi?
- Transversal = Pergeseran garis median, crossbite posterior.
- Sagital (Antero-posterior) = Overjet, distoklusi, mesioklusI, crossbite anterior
- Vertikal = Open bite anterior & posterior, deep bite anterior & posterior.
16. Apa tanda-tanda dari lidah yang besar?
- 1) Ukuran lidah lebih besar dibandingkan ukuran lengkung rahang
- 2) Dalam keadaan relax membuka mulut, lidah menutupi permukaan oklusal gigi RB
- 3) Tepi lidah tampak bercak-bercak akibat tekanan permukaan lingual mahkota gigi
- 4) Gigi tampak renggang
17. Sebutkan klasifikasi besar tonsil!
Untuk memeriksa apakah terjadi pembengkakkan atau tidak. Cara pemeriksaan adalah dengan menekan lidah pasien menggunakan kaca mulut, kemudian pasien diinstruksikan untuk mengucapkan “aaa...”.
Klasifikasi:
- T0: post tonsilektomi
- T1: normal
- T2: pembesaran tonsil tidak sampai garis media
- T3: pembesaran tonsil mencapai garis media
- T4: pembesaran tonsil melewati garis media
18. Jelaskan cara melakukan slicing!
- Mekanikal, dilakukan dengan menggrinding permukaan interproksimal gigi. Berbagai tipe bur yang dapat digunakan: Diamond disc, strip abrasif metalik, dan bur long thin tapered fissure. Stripping email gigi untuk daerah yang melengkung digunakan bur dengan bentuk curvatur.
- Kimiawi, dilakukan berdasarkan efek mikroabrasif dari asam pada email. Asam etching pada email dengan pemakaian 37% asam ortofosforik dapat digunakan dikombinasikan dengan metode mekanik. Umumnya stripping email gigi dengan cara ini akan meninggalkan bekas alur kasar pada gigi. Untuk mengurangi kekasaran permukaan gigi dilakukan polis.
- Modifikasi, prosedur stripping mekanik digabungkan dengan kimiawi dari asam fosforik akan memungkinkan permukaan email mengalami self healing pada basis remineralisasi ditingkatkan dengan aplikasi fluor. Teknik modifikasi setelah dilakukan stripping mekanik dan kimiawi akan terlihat adanya sensitivitas terhadap stimuli karena berkurangnya email dan memungkinkan terbukanya email.
19. Cara mendapatkan ruang?
- Slicing = Kekurangan ruang 1-2 mm
- Ekspansi = Kekurangan ruang 2-4 mm
- Ektraksi = Kekurangan ruang lebih dari 4 mm
- Distalisasi molar
- Up-Righting molar
- Derotasi gigi
- Proklinasi
20. Jelaskan cara menentukan klasifikasi maloklusi bila sisi kiri dan sisi kanan berbeda!
Maloklusi selanjutnya diklasifikasikan sebagai subdivisi ketika maloklusi ada di satu sisi lengkung rahang tetapi normal di sisi lain. Sisi yang melanggar menentukan nama subdivisi (Anderson et al, 2016)
Contoh:
- Kiri kelas I, kanan kelas II → maloklusi kelas II subdivisi kanan
- Kanan kelas I, kiri kelas III → maloklusi kelas III subdivisi kiri
21. Jelaskan cara menentukan overjet pada gigi insisif rahang atas yang rotasi!
Sagittal overjet diukur antara titik paling anterior dari insisivus sentral rahang atas dan titik referensi yang sesuai pada insisivus rahang bawah. (Lippold et al, 2013).
Overjet: Jarak dari titik paling menonjol pada tepi insisal gigi insisivus sentral atas ke permukaan labial gigi insisivus sentral bawah, diukur sejajar dengan permukaan oklusal atas (Heikinheimo et al, 2011).
Nilai normal:
- Perempuan = 2,5 + 1,1 mm
- Laki-laki = 2,2 + 0,8 mm
22. Jelaskan macam-macam bite riser dan indikasi dari masing-masing jenis bite riser?
Definsi: Penebalan akrilik disebelah palatinal/lingual gigi anterior atau disebelah oklusal gigi-gigi posterior sehingga beberapa gigi di regio lainnya tidak berkontak saat beroklusi. Alat ini bisa bersifat pasif hanya untuk membebaskan gigi-gigi diregio lain, atau fungsional yaitu menyalurkan kekuatan gigitan pada saat mulut melaksanakan fungsi pengunyahan,
Indikasi biteriser:
- Pada perawatan maloklusi yang disertai dengan overbite yang berlebihan (deep overbite atau excessive overbite).
- Untuk perawatan sendi rahang/TMJ (Temporo Mandibular Joint) yang terasa sakit akibat gangguan dimensi vertikal karena adanya oklusi gigi yang salah.
- Untuk merawat gigitan terbalik (cross bite) diregio anterior
- Untuk menghilangkan kebiasaan jelek (bad habit) seperti kerot (night grinding /bruxism).
Kontra indikasi :
- Jika overbite lebih kecil dari normal/gigitan dangkal (shalow bite).
- Pada kasus gigitan tepi lawan tepi (edge to edge bite)
- Pada kasus gigitan terbuka ( open bite)
Mekanisme kerja dari bite plane :
- Memberi kesempatan pada rahang bawah untuk tumbuh dan berkembang ke arah anterior. Kedudukan madibula ini setelah maju akan difiksasi oleh oklusi gigi-gigi yang telah elongasi, jaringan disekitar mulut dan pertumbuhan kondilus.
- Memberi kemungkinan perkembangan lengkung mandibula pada regio interkaninus.
- Memberi kesempatan gigi-gigi di regio posterior untuk berelongasi, besar elongasi yang dapat dicapai dibatasi oleh besar-kecilnya free way space pasien
- Gigi-gigi anterior bawah akan tertekan pada saat menguyah sehingga terjadi intrusi
- Pada peninggi gigitan diregio posterior dapat membebaskan gigi-gigi anterior yang terkunci karena cross bite untuk dikoreksi dengan pir-pir pembantu.
Macam-macam bite plane :
- Biteriser posterior :
- Definisi: Penebalan di permukaan oklusal gigi-gigi posterior kanan dan kiri, berfungsi untuk mencegah kontak oklusal gigi-gigi anterior sehingga gigi-gigi yang cross bite/malposisi diregio anterior dapat dikoreksi dengan pir-pir pembantu/auxilliary springs.
- Peninggi gigitan posterior bukan untuk mengintrusi gigi-gigi posterior.
- Biteriser anterior : Plat dengan dataran gigitan di regio anterior berfungsi untuk mencegah kontak oklusal gigi posterior sehingga gigi-gigi tersebut dapat elongasi, dan dapat mengintrusi gigi-gigi anterior bawah. Jenis:
- Plat peninggi gigitan datar rahang atas (maxillary flat bite plane):
- Definisi: Peninggian gigitan pada rahang atas dengan bidang gigitan merupakan bidang datar yang sejajar dengan bidang oklusal diregio anterior.
- Indikasi pemakaian :
- Untuk merawat maloklusi Angle klas I yang disertai dengan deep over bite.
- Untuk merawat maloklusi Angle klas II yang disertai dengan deep overbite.
- Dengan melengkapi dengan busur labial dapat dipakai untuk meretrusi gigi-gigi anterior rahang atas yang protrusif. Fungsi peninggi gigitan disini untuk menekan gigi-gigi depan rahang bawah dan gigi-gigi posterior dapat berelongasi sehingga dapat memperkecil overbite.
- Plat peninggi gigitan dataran miring rahang atas (maxillary inclined bite plane)
- Definisi: Plat dengan peninggi gigitan dengan dataran gigitan berbentuk bidang miring pada permukaan palatinal gigi-gigi anterior rahang atas, atau membuat sudut dengan bidang oklusal. Besar kemiringan sudut tergantung tujuan, umumnya 45° agar memberi efek proklinasi gigi-gigi anterior rahang bawah dan mendorong mandibula maju ke depan.
- Indikasi pemakaian :
- Pada kasus maloklusi Angle klas II (distoklusi) untuk mengubah kedudukan mandibula agar lebih ke depan.
- Pada kasus MaloklusiAngle klas I (neutroklusi) dengan linguoversi gigi-gigi anterior bawah agar gigi tersebut poklinasi.
- Peninggi gigitan miring rahang bawah (Mandibular inclined bite plane)
- Definisi: Peninggi gigitan ini berupa plat pada rahang bawah dengan perluasan berupa penebalan plat membentuk dataran miring pada permukaan lingual gigi-gigi anterior rahang bawah.
- Indikasi pemakaian :
- Kasus-kasus maloklusi Angle klas I (neutroklusi) yang disertai dengan cross bite atau palatoversi gigi anterior atas, pemakaian alat ini dimaksudan agar gigi-gigi anterior atas proklinasi dan cross bite terkoreksi.
- Kasus-kasus maloklusi Angle klas III (mesioklusi) dengan cross bite anterior dimaksudkan untuk medorong mandibula ke belakang dan proklinasi gigi anterior rahang atas.
- Kasus-kasus maloklusi Angle klas II divisi 2 untuk proklinasi gigi anterior atas. Kemudian diikuti pemakaian maxillary inclined bate plane untuk mendorong mandibula maju ke depan.
- Mekanisme kerja alat:
- Dengan alat ini, gigi-gigi anterior rahang atas yang linguoversi akan bergerak ke labial, mandibula terdorong ke belakang, gigi-gigi posterior elongasi dan beroklusi pada relasi yang baru.
- Alat ini juga dapat menimbulkan efek intrusi disamping proklinasi pada gigi depan atas sehingga dapat menyebabkan open bite pada gigi anterior, oleh karena itu pemakaian alat ini harus segera dihentikan apabila cross bite telah terkoreksi.
- Peninggi gigitan Sved (Sved Bite Plane)
- Definisi: Alat ini terdiri dari plat yang dibuat dari plat akrilik membentuk dataran gigitan pada rahang atas dengan perluasan plat menutupi tepi insisal sampai permukaan labial gigi-gigi anterior atas setinggi : +2 mm dari tepi insisal.
- Indikasi
- Untuk mengoreksi deep overbite dengan memberi efek intrusi pada gigi anterior atas dan bawah.
- Keuntungannya : alat ini dapat dipakai pada periode akhir mixed dentition
- Kerugiannya : Dapat terjadi perubahan warna pada insisal gigi insisivus yang tertutup terlalu lama.
- Guna penutup akrilik:
- Sebagai retensi plat bila gigi posterior tidak ada, seperti pada akhir perode mix dentition dimana gigi Molar permanen belum erupsi sempurna untuk dijadikan penjangkar.
- Sebagai pegangan pada gigi-gigi anterior untuk mencegah spreading gigi anterior atas.
- Untuk menggantikan fungsi busur labial sebagai alat retentif.
Komentar
Posting Komentar