Postingan

Menampilkan postingan dengan label Konservasi Gigi

Latihan Soal (Seluruh Departement)

Notes: Silahkan dilakukan pemeriksaan kembali pada jawaban yang telah diberikan. Jika terdapat kesalahan atau pendapat lain mengenai jawaban soal, silahkan menuliskan jawaban berdasarkan sumber terbaru di kolom komentar. Selamat belajar! 1. Bedah Mulut / BM. 2. Pedodonsia / IKGA. 3. Komunitas / IKGM. 4. Oral Medicine / IPM. 5. Ortodonsia. 6. Periodonsia. 7. Prostodonsia. 8. Radiologi. 9. Konservasi.

KONSERVASI (Catatan UKMP2DG)

Gambar
Karies Tipe Infected :  Struktur lunak --> Kolagen yang ada di jaringan keras gigi sudah mengalami collaps. Derajat demineralisasi sudah parah, maka mudah dikerok. Proses karies masih aktif, bakteri banyak. Affected : Serat kolagen belum collaps, namun warna masih coklat. Derajat demineralisasi masih lebih kecil dibandingkan infected. Proses karies masih aktif, bakteri sedikit. Reaksi remineralisasi didalam kavitas akibat pelepasan fluor dari GIC = Remineralisasi internal. Arrested : Serat kolagen belum collaps, namun warna masih coklat. Proses karies sudah tidak aktif. Mikrobiologi Jenis bakteri didalam patogenitas karies:  Gram Positif, Fakultatif Anaerob. Bakteri untuk pioneer plak: Streptoccocus sanguinis , S. mitis. Karies Superficial : Streptococcus mutants --> Berbentuk bulat. Karies Media / Profunda : Lactobacillus acidophilus --> Berbentuk batang. Bakteri penyakit pulpa : Enterococus faecalis. Abses periapikal: Staphylococus Aureus. Proses pembentukan plak: Ekstra

Perawatan Saluran Akar Endodontik (PSA) - TRI - Praktik Pasien Ringkas

Gambar
Hasil Ekstirpasi (Dokumen Penulis).  Klik gambar untuk melihat contoh klinis perawatan kasus endodontik akar tunggal. Pertemuan 1: Status dan Indikasi Melakukan pemeriksaan terhadap gigi pasien yang mengalami keluhan. Tes yang dilakukan:  Tes dingin = Mengetahui vitalitas gigi  Tes perkusi = Mengetahui kondisi periapikal gigi Tes tekan = Mengetahui kondisi periodontal gigi Dari tes yang dilakukan, maka dapat ditarik diagnosa pulpa dan diagnosa periapikal. Diagnosa yang digunakan adalah berdasarkan AAE. Penjelasan mengenai diagnosa dapat dipelajari dengan klik disini . Selanjutnya dapat dilakukan caries removal dengan menggunakan ekskavator terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar proses penegakkan diagnosa dapat dilakukan. Untuk menegakkan diagnosa, maka dilakukan foto ronsen periapikal parallel. Teknik bisektris juga dapat dilakukan, namun harus dipastikan film tidak menekuk, sebab dapat menyebabkan elongasi atau shortening pada hasil fotonya.  Sudut-Sudut untuk Melakukan Foto Periapik

Cara Melakukan Color Matching / Shade Matching / Pemilihan Warna Komposit

Gambar
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam penentuan / pemilihan warna komposit, diantaranya: Pemilihan warna restorasi dilakukan dibawah sumber cahaya matahari pada sekitar jam 10  atau dengan menggunakan cahaya daylight (D65) dengan kekuatan 1200-1500 lux dan temperatur warna 5000-5500 Kelvin . Pakaian yang berwarna ditutup dengan warna netral (putih - abuabu). Jika pasien menggunakan lipstik, harus dibersihkan terlebih dahulu. Jarak antara mulut pasien dengan mata operator adalah 50-70 cm , untuk mendapatkan persepsi visual yang optimal. Pencahayaan disorot ke mulut pasien dari arah samping dengan sudut 45 derajat . Gigi dibersihkan dengan pasta profilaksis tanpa fluor (pumice dan air). Shade guide dibasahi dengan air dan dicocokkan dengan warna gigi yang telah dibersihkan (Sebelum anastesi, bila preparasi memerlukan anastesi). Palingkan pandangan operator dan gigi selama sepuluh detik , kemudian periksa kembali warna gigi, untuk menghindari kesalahan pemilihan warna

Lesi Non-Karies (Abrasi, Erosi, Atrisi, Abfraksi)

Gambar
PART 1: ABRASI Definisi: Keadaan reduksi gigi non-fisiologis yang diakibatkan karena masuknya material luar ke dalam rongga mulut dan berkontak dengan permukaan gigi.  Konsep klasik Abrasi : suatu proses demineralisasi atau kehilangan struktur gigi karena pathologis atau restorasi , bebas dari plak bakteri yang terjadi secara perlahan , bertahap dan progresif karena kebiasaan yang berbahaya.  Material luar penyebab abarasi: Makanan yang mengandung material kasar, berpasir, keras dan sebagainya yang terjadi pada saat mastikasi  Teknik menggunakan sikat gigi, dental floss yang salah dan penggunaan pasta gigi yang abrasif pada saat membersihkan gigi  Kebiasaan buruk, misalnya menggigit pulpen, menahan pipa rokok dengan gigi  Penggunaan tusuk gigi yang terlalu bertenaga pada gigi yang saling bersebelahan.  Berbagai alat yang menggunakan kemampuan gigi yang untuk dapat berfungsi. Misalnya membuka tutup botol, membuka jepit rambut dengan gigi. Gambaran miroskopis: Adanya goresan, beberapa pi

Perawatan Saluran Akar (PSA) / Endodontik - Law of Orifice and Anatomy / Contoh Kasus

Gambar
1. Law of Pulp Chamber Anatomy Law of Centrality Lantai ruang pulpa selalu terletak di tengah gigi pada level CEJ Law of Concentricity Dinding ruang pulpa selalu konsentris dengan permukaan eksternal gigi pada CEJ Law of CEJ CEJ adalah landmark yang paling konsisten dan dapat diulang untuk menemukan posisi ruang pulpa Law of Symmetry 1 Orifis saluran sama jaraknya (equidistance) terhadap garis yang digambar dalam arah mesiodistal melewati lantai kamar pulpa. (pengecualian: molar rahang atas)  Law of Symmetry 2 Orifis saluran berada pada garis yang tegak lurus terhadap garis yang digambar dalam arah mesio distal melewati pusat dari lantai kamar pulpa (pengecualian: molar rahang atas) Law of Orifices’ location 1:  Orifis saluran terletak pada persimpangan dinding dan lantai (kamar pulpa) Law of Orifices’ location 2:  Orifis saluran terletak di sudut garis (line angles) pada persimpangan dinding dan lantai (kamar pulpa) Law of Orifices’ location 3:  Orifis saluran terletak pada ujung gari