BIOLOGI ORAL (Catatan UKMP2DG)

Inflamasi

  • Steril --> Tidak ada keterlibaran bakteri
  • Non-steril --> Keterlibatan bakteri 

Imun
  • Non spesifik
    • Ada sesuatu yang masuk langsung dihancurkan.
    • Semua diserang.
    • Proses awal.
  • Spesifik
    • Dapat memilih hal yang bisa dihancurkan.
    • Sudah pernah kenalan sebelumnya.

Patogenitas Inflamasi
Ketika bakteri masuk --> Sel pertahanan (Sel mast, makrofag, natural killer) --> Makan agent infeksius --> Saat fagosit, mengeluarkan mediator inflamasi dan sitokin proinflamasi --> Untuk menarik sel pertahanan lain --> Namun ada beberapa bakteri yang lolos --> Menginfeksi sel sehat --> Sel sehat mati --> phospholipid bilayer rusak --> diubah oleh enzim phospoholipase --> Asam arakidonat --> diubah COX1 dan COX2 --> Menjadi mediator inflamasi (Prostaglandin, histamin, tromboksan, prostaksan A2, prostasiklin, leukotriene) --> Prostaglandin banyak (Menyebabkan functiolesa) --> Vasodilatasi (Volume darah semakin banyak dan secara klinis menjadi kemerahan / Rubor dan meningkatkan suhu / Kalor) --> Pori-pori membesar --> Isi dari pembuluh darah bisa keluar (Selular berupa darah merah, putih / leukosit / PMN, trombosit; Non selular berupa plasma, serum, fibrinogen, protein) --> Plasma yang pertama kali keluar dari pembuluh darah ke jaringan sekitar --> Jaringan bengkak dari akumulasi / ekskavasasi plasma (Tumor) --> Tekanan didaerah menjadi tinggi --> Menekan saraf yang berdekatan dan sakit (Dolor).

Catatan:
  • Pelepasan mediator menyebabkan: Functiolesa.
  • Tubuh manusia berdarah panas --> Darah menyebarkan suhu panas ke seluruh tubuh --> Jika ada vasodilatasi, maka semakin banyak darah yang melalui pembuluh darah, maka suhu meningkat.
  • Tanda inflamasi: Tumor, kalor, rubor, dolor, functiolesa.
  • Sel yang dominan pada inflamasi: Makrofag dan sel mast --> Melepas mediator inflamasi Prostaglandin.
Dampak dari aktifnya prostaglandin:
  • Mengaktivasi Osteoklast.
    • Setiap sel yang ada di tubuh memiliki sel yang belum aktif / bakal sel (Konsepnya sudah terdiferensiasi namun belum bekerja) --> Osteoklast progenitor (Sel osteoklast yang belum aktif) --> Didalamnya ada Receptor Actovator Nuklear Kapa (RANK) , sedangkan di luar sel ada Receptor Actovator Nuklear Kapa Ligan (RANKL).
    • Prostaglandin akan menyebabkan RANKL bertemu dengan RANK --> Osteklast teraktivasi. 
    • Maka, semakin banyak inflamasi --> Semakin banyak osteoklast teraktivasi --> Penurunan tulang alveolar.
  • Meningkatkan MMP (Matrix Metalloproteinases) / Fungsi Kolagenase --> Mendegenerasi matriks ekstraseluler, menguraikan kolagen --> Ligamen periodontal terlepas --> Terlepasnya perlekatan, gigi goyang.
PMN / Leukosit
  • Dilihat berdasarkan inti sel.
  • Polimofonuklear
    • Inti yang berbentuk banyak. 
      • Neutrofil --> Fagosit (Mirip seperti sel pertahanan) --> Jumlah meningkat seiiring dengan bertambah parahnya infeksi bakteri jamur.
        • Intisel multilobular.
        • Tidak memiliki granula
      • Basofil.
        • Melepas histamin --> Alergi.
        • Suka memakan parasit --> Infeksi parasitik (Cacing, kutu).
        • Inti bisa 2 lobus atau 3 lobus.
        • Memiliki granula, isi lisosom --> Menghancurkan sesuatu.
      • Eosinofil.
        • Melepas histamin --> Alergi.
        • Suka memakan parasit --> Infeksi parasitik (Cacing, kutu).
        • Inti bisa 2 lobus atau 3 lobus.
        • Memiliki granula, isi lisosom --> Menghancurkan sesuatu.
  • Mononuklear
    • Inti yang bentuknya sama.
      • Limfosit.
        • Limfosit T / Timus --> Diproduksi dan dimatangkan di timus.
        • Limfosit B / Bone marrow --> Diproduksi dan dimatangkan di sumsum tulang.
        • Fungsi untuk reaksi imun spesifik.
      • Monosit.
    • Ketika sel pertahanan memfagosit mikroorganisme di jaringan, terdapat protein antigen di membran sel jaringan mikroorganisme --> Antigen akan diambil oleh sel pertahanan --> Dibawah  ke antigen precenting cell (APC) --> APC memberikan informasi antigen kepada limfosit T dan B.
      • Limfosit T: Cara mencari antigen bakteri --> Mendatangi langsung antigen, dan dihancurkan langsung --> Sitotoksik.
      • Limfosit B: Mengirimkan peluru kendali --> Imunoglobulin  / antibodi yang bersifat spesifik.
        • Retikulum Endoplasma Limfosit B Membesar --> Berubah menjadi Sel Plasma --> Membuat antibodi sesuai dengan informasi dari APC --> Sistem imun spesifik.
Jenis Antibodi
  • IgE: Tinggi saat reaksi alergi, hipersensitivitas tipe 1.
  • IgM: Infeksi akut atau primer.
  • IgG: Infeksi kronik atau rekuren.
Infeksi Virus --> Periksa Titer Antibody
  • Jika infeksi primer:
    • IgM (+), IgG (-)
  • Jika infeksi sekunder:
    • IgM (+), IgG (+)


Degenerasi

  • Air --> Cell bengkak --> Retikulum Endoplasma ditensi
  • Cloudy swelling --> Tidak berwarna
  • Hidrofilik --> Vakuola
    • 1 = Balooning
    • >1 = Degenerasi vakuola.
  • Karbohidrat --> DM
  • Protein --> Hyalin, eosinofilik.
  • Zancurf --> Kehilangan serat otot / creasiation.
  • Lemak --> Fatty --> Ada ring, namanya Signet ring cell.
  • Hyalin --> Timbunan protein eosinofilik, akumulasi jaringan fibrosa, mukosa non keratin, 

Lidah
Anatomi Lidah
  • Korneum: Pipih
    • Keratin: Dehidrasi fibrilar.
    • Non Keratin: Organel dikit, filamen.
  • Granulosum: Pipih
    • Keratin: Granular keratohyalin.
    • Non Keratin: Tono filamen dan glikogen.
  • Spinosum: Ovoid
    • Keratin: Tono fibril, granul
    • Non keratin:  Tono filamen
  • Sel Basal: Kubus, kuboid, silindris --> Dekat pemubuluh darah
    • Keratin: Tono fibril.
    • Non keratin: Tono filamen.
Papila lidah
  • Filiformis tidak punya pengecapan.
    • Taste bud: Gema gustatoria.
  • Papila terbanyak: Filiformis --> Bisa mengalami atrofi dan hipertrofi.
  • Papila huruf V = Sirkumvalata --> Posterior dorsal.
Kelenjar Saliva Mayor
  • Parotid: Ukuran terbesar, saliva (25%), Muara duktus Stenson.
    • Saliva: Serouse.
  • Submandibular: Produksi saliva terbanyak (70%), Muara duktus Wharton.
    • Saliva: Sero-mukus / Mix.
  • Sublingual: Saliva (5%), Muara duktus Bartolini.
    • Saliva: Mukus.
Sel Penghasil Saliva
  • Asini / Asiner: Menghasilkan asini --> Seperti sponge --> Harus diperas / kontriksi dulu  oleh Sel Myoepitel


Reseptor Nyeri
  • Proprioseptor: Reseptor non-noksius.
    • Menangkap sinyal yang normal / tidak membahayakan tubuh.
      • Saraf A-beta.
      • Suhu: Termoreseptor.
      • Sentuhan: Mekanoreseptor.
      • Kimia: Kemoreseptor.
        • Lidah.
      • Cahaya: Fotoreseptor.
        • Mata.
  • Nosiseptor: Reseptor nyeri / noksius.
    • Menangkap sinyal yang membahayakan diri.
      • A delta bermielin --> Sakit singkat, tajam.
        • Pulpitis reversible.
      • C tidak bermielin --> Sakit panjang, berdenyut, lambat.
        • Pulpitis irreversible.

Pembentukan Persepsi Nyeri
Tahap 1: Transduksi: Proses perubahan rangsangan menjadi impuls.
  • Bagian luar --> Banyak ion Na --> Ada respon --> Membuka kanal natrium.
  • Kondisi istirahat, diluar banyak ion Na. Karena kanal Na terbuka, maka Na akan masuk --> Influks.
  • Pergerakan ion Na mendekati kanal Na --> Impuls.
  • Proses pembentukan impuls diujung reseptor --> Transduksi.
Tahap 2: Transmisi: Proses perjalanan dari ujung reseptor hingga sumsum tulang belakang.
  • Pergerakkan impuls: Bergerak secara kontralateral.
    • Dicubit kanan, pergerakkan impuls ke kiri.
Tahap 3: Modulasi: Pergerakkan impuls dari Traktus spinotalamikus kontralateral -- Girus post-centralis.
  • Impuls naik ke otak melalui beberapa organ 
    • Saat menyilang kanan ke kiri --> Kornu dorsalis medula spinalis (Belakang medula spinalis).
    • Naik ke Traktus spinotalamikus kontralateral.
    • Bergerak ke Talamus.
    • Menuju kapsula interna dan korona radiata.
    • Girus post-centralis.
Tahap 4: Persepsi --> Terjadi di Girus post-centralis (Pusat sensorik otak)
Pusat motorik otak: Girus pre-centralis.


Nyeri
  • Nyeri alih / Revert Pain: Sumber sakit dan rasa nyeri berbeda sumber.
    • Gigi berlubang dalam, namun sakitnya di kepala.
  • Neruopatik: Nyeri akibat gangguan penghantaran impuls.
    • Neropatik diabetikum.
    • Post herpetik neuralgia.
  • Neurogenik:Nyeri akibat kerusakan saraf.
    • Neuropraksia
    • Axonopthesis
    • Neropthesis
  • Nyeri superfisial: Terlihat oleh mata (Sakit gigi, kulit teriris pisau)
    • Pulpitis.
  • Nyeri viseral: Tidak terlihat oleh mata, kerusakan terjadi di organ dalam
    • Pankreatitis
    • Apendisitis
  • Nyeri nosiseptif: Nyeri akibat inflamasi.
    • Pulpitis.
    • TMD.

Interleukin


Neurotransmitter
Asetil kolin: Neruomuskular junction --> Tempat antara ujung saraf dan otot --> Ada gangguan motorik.


Angiogenesis
  • Sumber buku: Growth factornya adalah VEGF (Vaskular Endotelial Growth Factor).
  • Sumber penelitian terkini: Growth factor untuk Proliferasi, Migrasi sel --> TGF Beta.
    • VEGF hanya mencegah sel endotelial untuk apoptosis.

Microbiology Staining
  • Ziehl Neelsen: TB.
  • KOH / Periodic Acid: Jamur
  • Verhoeff-Van Giesson: Identifikasi serabut elastin.
  • Mallory-Azan: Deteksi serabut glia, serabut otot, stroma glomerulus, eritrosit, kolagen.
  • Hematocycline dan Eosin: Asam nukleat di nukleus.
  • Impregnasi Ag / Perak: Mendeteksi leptospira.
  • Mucikarmin: Deteksi jamur kriptokokal

Medium Isolasi
  • Saboroud agar = Dermatovita / Jamur.
  • Modified thyer martin agar = Gonnorhea Neiseria.
  • Kolistin naldistik acid = Bakteri gram positif.
  • Fenil ethyl alkohol = Bakteri gram positif.
  • Hektoen enterik agar = Sigela, salmonela.
  • Eosin methylen blue = Basilus gram negatif enterik.
  • MacConkey agar = Basilius gram negatif enterik.
  • Manito salt agar = Mikrokokus, staphylococcus.
  • Blood agar = Porphyromonas gingivalis, hampir semua bakteri streptoccocus yang bersifat hemolitik (Memecah darah).
    • Streptococus
      • Alfa hemolitik: Parsial hemolitik, warna hijau.
      • Beta hemolitik: Total hemolitik, warna bening kekuningan.
      • Gama hemolitik: Tidak bisa memecah darah (Non hemolitik), warna merah.
  • Chocolate agar = Neiseria, hemofilus.

Tahapan Ulserasi
  • Preulserasi: Terbentuk papula, belum ada ulser.
    • Tidak sakit.
    • Tingling sensastion --> Kebas.
  • Ulserasi: Papula sudah ada ulserasi.
    • Terasa sangat sakit / paling sakit.
  • Healing.
    • Berkurang rasa sakitnya.
  • Remisi.
    • Sudah tidak ada ulser sama sekali.
    • Tidak sakit lagi.

Perubahan Sel
  • Atrofi: Perubahan ukuran sel menjadi lebih kecil.
  • Hipertrofi: Perubahan ukuran sel menjadi lebih besar.
    • Bersifat reversible.
  • Hiperplasia: Jumlah sel bertambah.
    • Bersifat irreversible.
  • Metaplasia: Perubahan bentuk sel dari satu bentuk ke bentuk lain.
    • Dari kuboid menjadi pipih.
    • Bersifat reversible.
    • Pasien pra-ganas.
  • Displasia: Perubahan sel dari satu bentuk ke bentuk lain, bersifat ireversible, bentuk tidak beraturan / pleomorfik.
    • Pasien mengalami keganasan.
  • Hiperparakeratosis: Penebalan lapisan keratin dengan inti sel yang masih ada di sel keratinnya.
  • Hiperortokeratosis: Penebalan lapisan keratin dengan inti sel yang sudah menghilang.
  • Akantosis: Penebalan / Hiperplasia di lapisan spinosum, retridge masih beraturan.
  • Diskeratosis: Penebalan di lapisan spinosum, berpengaruh pada retridge (Menjadi tidak beraturan).

Sampah
  • Radioaktif: Merah.
  • Infeksius: Kuning.
  • Noninfeksius: Hitam.
  • Sitotoksik (Cairan kemotrapi): Ungu.
    • Menghambat pembelahan sel.
  • Farmasi: Coklat.

Jenis Ligamen Periodontal
  • Transeptal: Letak diatas / lebih korona dari puncak alveolar menghubungkan 1 permukaan gigi dengan permukaan gigi disampingnya.
  • Alveolar crest: Menghubungkan gigi dengan puncak tulang alveolar.
    • Jika ada resesi.
  • Horizontal: Berbentuk horizontal, berada di 1/3 servikal akar.
  • Oblique group: Seratnya miring, paling banyak dipermukaan akar gigi.
    • Jika gigi goyang, maka grup oblik ini yang banyak rusak.
  • Inter radikular group: Ligamen yang menghubungkan 2 akar pada gigi akar ganda, ada di bifurkasi.
  • Vertikal / Apikal group: Berbentuk vertikal, ada di apikal.
    • Gigi goyang dan ada ekstrusi.
Prosedur untuk potong ligamen periodontal setelah perawatan orto untuk cegah relaps = Sirkumferensial supra crestal fibrotomi.
  • Dilakukan di gigi rotasi dan sudah dilakukan perbaikan.
  • Selain menggunakan retainer, dilakukan bedah diatas juga.

Jenis Sementum
  • Aseluler afibrilar: Tidak ada sel, tidak punya kolagen, ada di permukaan mahkota yang beratasan langsung dengan junctional epitelium.
    • Dihasilkan oleh: Sementoblast saja.
  • Aselular ekstrinsik: Tidak ada sel, punya sharphy fiber / serat kolagen. Letak di 1/3 servikal akar.
    • Dihasilkan semontoblast dan fibroblast.
  • Selular mix Stratified:  Ada sel kolagen intrinsik dan ekstrinsik. Terletak di 1/3 apikal dan bifurkasi.
    • Dihasilkan oleh: semontoblast dan fibroblast.
  • Selular intrinsik: Ada sel kolagen intrinsik saja. Terletak di dalam ruang lakuna tulang alveolar.
    • Dihasilkan oleh: semontoblast saja.

Protein Saliva
  • Mucin = Penelanan.
  • Gustin = Pengecapan.
  • Histatin / Histidin = Anti Jamur.
  • Cystatin / Defensin = Anti Virus.
  • Laktoferin / Lisozim = Anti Bakteri.
  • Prolin = Remineralisasi.
  • Statherin = Cegah presipitasi ion fosfat dan kalsium --> Tidak bentuk batu saliva.
  • Bikarbonat = Menetralkan asam / kapasitas buffer saliva.
  • Amylase = Pecah karbohidrat menjadi amillum.
  • Histamin = Inflamasi.
  • Epidermal Growth Factor = Proliferasi sel mukosa / epidermis --> Penyembuhan luka.

Dosis Anak
  • Obat apa yng mau dikasih
  • Berat badan pasien
  • Dosis rentang / range dosis obat yang mau diberikan
    • Paracetamol: 10-15 mg / kg.
    • Contoh (Pasien usia 20 KG):

Pembelahan Sel
Mitosis: Hasil anakan sama dengan induk, sel tubuh.
  • Interfase
    • Replikasi DNA (S): Membelah / menggandakan diri DNA.
    • Amplifikasi sentrosom (G2): Bagian dari DNA. Organel sel.
    • Kondensasi DNA (G1): Sel yang terurai, menjadi menebal di kromosom.
      • Kaset isinya materi genetik yang dibawah dari satu ke anaknya.
      • Mengumpulkan energi.
  • Fase pembelahan
    • Profase: Kondensasi kromosom.
    • Prometafase: Membran inti sel menghilang, kromosom bergerak ke arah tengah.
    • Metafase: Pergerakkan ke tengah.
    • Anafase: Ditarik sentriol ke dua arah yang berbeda, terjadi segregasi kormosom (Perlepasan kormosom).
    • Telofase: Pembentukan nukleus yang baru
Meiosis: Materi genetik setengah dari sel induk, sel gamet.

Anatomi Gigi
  • Gigi molar 1 desidui: Transverse ridge, groove berbentuk H, Zuckerkland's Tubercle.
  • Gigi molar 2 desidui: Cusp of Carabelli.

Catatan Tambahan

Tonsil palatina / amandel = Mekanisme pertahanan tubuh, khususnya untuk usia dibawah 25 tahun.

Ekskresi Saliva:
  • 70% = Submandibular.
  • 25% = Parotis.
  • 5% Sublingual.
Reseptor
  • Nosireseptor = Sakit.
  • Mekanoreseptor = Tekanan normal.
  • Termoreseptor = Suhu.
  • Kemoreseptor = Kimia.
  • Fotoreseptor = Cahaya
Matrix metalloproteinase (MMP) = Degradasi matriks ekstraseluler organik.

Saraf
  • Irreversible = C tidak bermielin.
  • Reversible = A delta bermielin.
Papiloma = Bertangkai, tidak sakit, epitel berpapil.

Pleumorfik adenoma = Rustle body.

Sterilisasi
  • Heat = Bahan dasar logam.
  • Chemical dan disinfeksi alkohol = Bahan non-logam.
Mukosa bukal: Skuamosa berlapis tanpa berkeratin.

Otot levator palatini = Elevasi palatum mole saat bernafas, menelan makanan.
Edema di gingiva fase awal = Makrofag dan Sel Mast.

Hemostatis / Pembekuan darah / Protrombin menjadi trombin = Ion kalsium (Ca2+) dan vitamin K.

Gambaran histopatologis
  • Fissured tongue: Hiperplasia rete ridge dan kehilangan keratin pada permukaan papila filiformis.
  • Hairy tongue: Elongasi dan hiperkeratosis papila filiformis.
  • Kista duktus nasopalatin: Tepi massa dibatasi epitelium pipih berlapis banyak disertai area epitelium kolumnar pseudostratified bersilia.
  • Kista dentigerous: Dinding sel dilapisi oleh epitel torak berlapis tak berkeratin.
Hormon
  • Adrenal = Stress

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal (Seluruh Departement)

BM / BEDAH MULUT (Catatan UKMP2DG)

PROSTODONSIA (Catatan UKMP2DG)