ITMKG / DENTAL MATERIAL (Catatan UKMP2DG)

Jenis Sifat

  • Compressive strength: Seberapa besar gaya vertikal yang diperlukan sebelum material ini rusak.
  • Tensile strength: Gaya tarik secara horizontal. Seberapa besar gaya yang dibutuhkan atau gaya horizontal yang diperlukan untuk menarik material sebelum dia rusak.
  • Fleksural strength: Beban tekuk. Seberapa besar gaya yang dihasilkan saat material ditekuk hingga material itu rusak.  Three point bending. Arah melingkar.
  • Yield strength: Besar gaya yang diterima material sebelum mengalami deformasi plastis. Semakin besar yield strength, maka kemungkinan deformasi plastis semakin kecil.
    • Deformasi elastis --> Perubahan bentuk yang bersifat reversible.
    • Deformasi plastis --> Perubahan bentuk yang bersifat ireversible.
  • Shear strenght: Gaya yang terbentuk ketika ada 2 permukaan yang berkontak.
    • 2 Permukaan halus digesekkan: Gaya  yang ditimbulkan kecil.
      • Semakin halus permukaan, semakin rendah shear strength.
    • 2 Permukaan kasar digesekkan: Gaya yang ditimbulkan besar.
      • Semakin kasar permukaan, semakin tinggi shear strength.
  • Wear: Tingkat keausan / aus
    • Jika shear strength tinggi, maka wear tinggi. Permukaan kasar lebih mudah aus.
    • Jika shear strength rendah, maka wear rendah.
  • Wear resistance: Ketahanan terhadap aus. 
    • Jika wear tinggi, maka wear resistance rendah.
    • Jika wear rendah, maka wear resistance tinggi.
  • Impact strength: Beban kejut yang dapat diterima sebelum material rusak. Material dibanting --> Terkena beban besar dalam waktu singkat.
    • Akrilik jatuh dan patah --> Impact strength rendah. 
      • Maka perlu dibersihkan dibawah air mengalir dan diatas wadah berisi air
    • Logam jatuh dan tidak patah --> Impact strength tinggi.
  • Bond strength: Kekuatan ikatan 2 material yang berbeda.
    • RMGI dan Komposit --> Bonding strength kuat, karena sama-sama memiliki matriks resin.
    • GIC dan Komposit --> Bonding strength rendah.
    • Semen Resin dan Crown All Porcelain --> Bonding strength tinggi. Mikromekanik.
    • GIC dan Crown All Porcelain --> Bonding strength rendah. 
    • GIC dan All Metal --> Bonding strength  rendah.
      • GIC hanya menambah friksi, tidak membentuk ikatan dengan logam. 
  • Brittleness: Getas. Compressive tinggi, tensile rendah.
    • Contoh: Porcelain.
  • Hardness: Kekerasan. Kekuatan permukaan suatu material saja. 
  • Toughness: Tangguh. Inti material. 
  • Malleability: Kemampuan suatu material untuk dibentuk-bentuk. 
    • Wax --> Malleability tinggi.
    • Porcelain --> Malleability sangat rendah.
  • Ductility: Kemampuan suatu material bisa ditarik atau tidak.
    • Logam dibandingkan dengan porcelain --> Ductility logam lebih baik.
    • Sebanding dengan tensile strength. Tensile tinggi, Ductility tinggi.
  • Resilience: Kemampuan material untuk kembali ke bentuk awal setelah menerima beban. 
    • Berbanding lurus dengan deformasi elastis dan flexural.
    • Bahan NiTi memiliki resilience tinggi, sehingga mudah dibengkokan dan tidak patah.
  • Modulus elastisitas: Ukuran kekakuan suatu material.
    • Semakin tinggi, maka semakin kaku. 
    • Semakin rendah, maka semakin lentur.
  • Wettability: Kemampuan bahan untuk membasahi seluruh permukaan.
    • Contoh: Kemampuan bonding.
  • Chemical property: Ikatan material dengan gigi.
    • Resin komposit: 
      • Enamel: Micromechanical interlocking.
      • Dentin:
        • Tubuli dentin: Resin tags.
        • Masuk ke sela kolagen: Hybrid layer.
    • GIC:
      • Fisik: Berikatan dengan permukaan kasar.
      • Kimia: Pertukaran ion.
        • Gigi: Ion kalsium.
        • GIC: Ion COO- (Karboksil).
    • Amalgam: Makromekanik.

Urutan Pemilihan Warna
  1. Value.
  2. Chroma.
  3. Hue

Bahan Cetak Elastik

Hidrokoloid
  • Reversible: Agar. Mengeras secara fisika.
    • Stabilitas dimensi rendah.
    • Perubahan suhu --> Setting.
      • Dipanasin dulu baru bisa dipakai.
      • Perubahan fase: Gel - Sol - Gel.
  • Irreversible: Alginate. Mengeras secara kimia.
    • Stabilitas dimensi lebih baik dari pada reversible.
    • Menurunkan suhu air dapat meningkatkan waktu manipulasi, memperpanjang waktu setting. 
    • Untuk mencetak model studi / anatomis / pertama / diagnostik.
    • Perubahan fase: Reaksi gelasi --> Dari Sol ke Gel.
    • Sifat:
      • Imbibisi: Bisa narik cairan dari luar. Makanya tidak boleh rendam saat disinfeksi.
        • Makanya disemprot pake iodoform.
      • Sineresis: Melepas molekul air --> Alginat mengkerut.
        • Maka harus segera dilakukan pengecoran. Atau diberikan kain lembab, bukan basah.
    • Manipulasi: Stropping.
    • Disinfeksi: Penyemprotan dengan Iodoform.
    • Bahan:
      • Soluble alginate/sodium atau Potassium atau triethanolamine alginate 15% (Membentuk fase sol saat terlarut dalam air).
      • Kalsium sulfat 16% (Bereaksi dengan soluble alginate membentuk insoluble kalsium alginate).
      • Zinc oxide 4% (Partikel filler).
      • Potassium titanium fluoride 3% (Akselerator setting gipsum saat pengecoran).
      • Diatom 60% (Filler meningkatkan stiffness).
      • Sodium phosphate 2% (Bereaksi dengan kalsium sulfat untuk memperpanjang setting time alginat).
      • Flavoring agent (Meningkatkan kenyamanan pasien).

Elastomer

  • Polieter.
    • Hidrofilik --> Pasien Hipersalivasi.
    • Bersifat iritatif terhadap mukosa --> Tidak boleh berkontak langsung dengan kulit. 
    • Disinfeksi dengan direndam iodoform / klorin compound.
      • Tidak boleh direndam terlalu lama.
  • Polisulfida.
    • Hidrofilik.
    • Mengandung sulfur --> Bau sulfur --> Sudah tidak digunakan.
    • Disinfeksi dengan direndam iodoform / klorin compound / larutan fenolik dibawah 30 menit.
      • Tidak boleh direndam dengan glutaraldehid karena bersifat alkali --> Mengubah stabilitas dimensi.
  • Silikon Kondensasi.
    • Hidrofobik.
    • Reaksi setting: Polimerisasi kondensasi.
      • Hasil samping: Ethyl alcohol --> Ukuran molekul besar --> Dapat mengubah hasil cetakan. 
    • Disinfeksi dengan direndam iodoform / klorin compound / larutan fenolik dibawah 30 menit.
      • Tidak boleh direndam dengan glutaraldehid karena bersifat alkali --> Mengubah stabilitas dimensi.
  • Silikon Adisi.
    • Hidrofobik --> Harus dikeringkan dulu untuk permukaan yang akan dicetak.
    • Reaksi setting: Polimerisasi adisi.
      • Hasil samping: Gas hidrogen --> Ukuran molekul kecil --> Stabilisasi paling baik dan akurat.
      • Tidak boleh langsung dicor, karena masih ada pengeluaran gas hidrogen. Oleh sebab itu, harus ditunggu beberapa saat terlebih dahulu hingga seluruh gas hidrogen keluar.
    • Disinfeksi dengan direndam iodoform / klorin compound / larutan fenolik dibawah 30 menit.
      • Tidak boleh direndam dengan glutaraldehid karena bersifat alkali --> Mengubah stabilitas dimensi.

ZOE

  • Untuk cetak fisiologis.
  • Disinfeksi dengan klorin compund / larutan fenolik.

Impression Compound

  • Disinfeksi dengan klorin compound / iodoform.
Bahan cetak lain dapat dibaca dengan klik disini!

Dental Gypsum
  • Tipe 1: Impression plaster --> Sudah tidak digunakan karena secara akurasi jelek dan bersifat eksotermis (Menghasilkan panas) dan iritasi mukosa pasien.
  • Tipe 2: Plaster of paris.
    • Dulu digunakan sebagai pengecoran study model, tapi sudah tidak digunakan karena:
      • Porus, filler besar, rasio powder cairan besar.
    • Sekarang hanya untuk Mounting ke artikulator, boxing, dan segala yang tidak perlu akurasi.
  • Tipe 3: Dental stone.
    • Model kerja lepasan akrilik.
  • Tipe 4: High strength, Low expansion.
    • Tidak bisa dipanaskan dalam suhu tinggi.
    • Untuk restorasi yang menggunakan suhu tidak terlalu tinggi:
      • Inlay.
      • Onlay --> High gold
      • Crown PFM --> Metal yang dipake termasuk ke noble / precious metal.
        • Noble / Precious Metal: 
          • Au Pt.
          • Ag Pd --> Ada perak. Ketika ketemu porcelain, maka bisa membuat green effect yang berdampak pada surface diffusion of silver.
      • Crown precious metal / Gold alloy / Platinum alloy.
      • GTJ short span / 3 unit --> Logam yang digunakan precious metal.
  • Tipe 5: High strength, High expansion.
    •  Bisa dipanaskan dalam suhu tinggi (>580 Derajat).
      • Long span bridge / lebih dari 3 unit --> Metal apapun.
      • GTSKL / Metal frame work --> Au Pb.
      • All Porcelain.
      • Zirconia.
      • Crown all metal = Base metal --> CO Cr.
Komposisi Gipsum:
  • Calcium sulphate hemihydrate (Komponen utama).
  • Alfa-Hemihydrate (Dental stone).
  • Beta-Hemihydrate (Plaster of Paris).
  • Silica: quartz, trimidymite, cristobalite, fused quartz (Bahan tambahan untuk ekspansi termal gypsum).
  • Carbon dan copper (Reducing agents).
  • Metal chloride, boric acid, dan sodium chloride (Mengatur setting expansion dan menghindari shrinkage).
  • Na2SO4 >3,4% (Retarder atau memperlambat setting time).
  • Na2SO4 3,4% (Accelerator atau mempercepat setting time).

Investment pada Restorasi Indirect
  • Ethyl silicate bonded investment = Kerangka logam (Base metal alloy).
  • Phosphate bonded investment = Coping, kerangka metal porcelain (PFM).
  • Gypsum bonded investment = Inlay, onlay, bridge logam, GTSKL (Gold alloy).

Alloy
  • Tipe 1 / A: Low stress --> Inlay.
  • Tipe 2 / B: Medium stress --> Onlay.
  • Tipe 3 / C: High stress --> Crown, bridge short, PFM.
  • Tipe 4 / D: Very high stress --> Long span bridge,  GTSKL.

Amalgam
  • Komponen:
    • Low copper.
      • Lathe cut.
      • Spherical --> Paling bagus karena fase Gama 2 paling sedikit.
    • High copper
      • Admix.
      • Spherical.
  • Fase:
    • Gama 1.
    • Gama 2 (Sn7-8Hg): Paling merugikan karena dapat meningkatkan kemungkinan korosi.
    • Eutectic.
  • Sifat:
    • Creep: Perubahan bentuk amalgam karena tekanan terus menerus.
    • Tarnish: Perubahan warna di permukaan amalgam akibat pembentukan oksida. Struktur masih bagus.
    • Korosi: Perubahan warna dan perubahan struktur menjadi rusak.
    • Delayed expansion: Perubahan ukuran amalgam menjadi lebih besar. 
      • Maka, kita buat kontak secara ringan, sebab amalgam bisa bertambah volumenya.
      • Jika dibuat kontak normal dan ada delay expansion --> TFO --> Sakit.
  • Manipulasi amalgam:
    • Triturasi / amalgamasi: Waktu optimal pengadukan adalah 30 detik.
      • Over-triturasi: Lebih dari 30 detik.
        • Panas, struktur sangat lembek, warna sangat mengkilap.
      • Under-triturasi: Dibawah 30 detik.
        • Warna buram, keras, masih ada serbuk aloy yang belum bereaksi.
  • Gigi berubah warna menjadi hitam karena ada partikel amalgam yang masuk ke tubuli dentin.
    • Partikel silver yang menyebabkan perubahan warna gigi.

Semen Dental
  • Zink Phosphate.
    • Powder: Zinc oxide, magnesium oxide.
    • Liquid: Asam phosphoric, water.
    • Teknik: Figure of 8 tanpa paper pad.
      • Karena bersifat eksotermis, maka diaduk seluas mungkin agar panas dapat segera diserap oleh mixing slab. 
      • Cara meningkatkan setting time Zinc phosphate: Mendinginkan mixing slab.
    • Indikasi:
      • Basis bagi gigi paska perawatan pulpa.
      • Gigi non vital.
    • Kontraindikasi:
      • Gigi vital --> Eksotermis.
    • Sudah jarang digunakan.
  • Zinc Oxide Eugenol / Bubuk Fletcher.
    • Powder: Zinc oxide.
    • Liquid: Eugenol.
    • Teknik: Rotary mixing diatas paper pad.
    • Indikasi:
      • Bahan pengisi gigi sulung.
      • Sementasi sementara.
    • Eugenol bisa menghambat polimerisasi komposit dan resin. Tidak boleh digunakan untuk restorasi tersebut.
  • Zinc Oxide Non-Eugenol.
    • Indikasi: Sementasi sementara crown akrilik atau GTJ definitif komposit.
  • Zinc Polycarboxylate.
    • Powder: Zinc oxide, magnesium oxide.
    • Liquid: Asam poliakrilat, water.
    • Teknik: Rotary mixing
    • Indikasi:
      • Sementasi tetap untuk crown atau GTJ tetap untuk pasien yang hipersensitif.
  • GIC.
    • Powder: Fluoroaluminosilicate glass.
    • Liquid: Asam poliakrilat.
    • Teknik: Fold and press diatas mixing slab yang dilapisi paper pad. Harus dilapisi paper pad sebab asam poliakrilat dapat bereaksi dengan mixing slab.
    • Indikasi:
      • Liner.
      • Base.
      • Sementasi tetap.
      • Restorasi gigi sulung.
    • Ikatan: Fisiko-kimia.
      • Ikatan antara gugus karboksil dengan kalsium di gigi.
    • Jenis:
      • 1 = Luting semen.
      • 2 = Restorasi.
        • 2.1 = Estetik.
        • 2.2 = Reinforced.
      • 3 = Liner base.
        • 3.1 = Amalgam.
        • 3.2 = Komposit.
      • 4 = Fissure sealant.
      • 5 = Ortodontik.
      • 6 = Core build-up.
      • 7 = High fluoride release.
      • 8 = ART.
      • 9 = Restorasi desidui.
  • RMGIC.
    • Powder: Fluoroaluminosilicate glass.
    • Liquid: Asam poliakrilat.
    • Bahan tamabahan: HEMA.
    • Indikasi:
      • Base untuk restorasi diatasnya adalah komposit.
  • Resin Cement / Breeze.
    • Komposisi: Methacylate monomer.
    • Indikasi:
      • Sementasi tetap mahkota porcelain.

Ceramic
  • Properti:
    • Sifat brittle karena compressive tinggi, namun tensile rendah.

Polymer
  • Properti:
    • Impact strength rendah.
    • Dapat menyerap cairan --> Semua jenis polimer. 
  • Resin Akrilik:
    • Initiator: Benzoyl peroxide.
    • Aktivator Self-Cured: Dimethyl toluidine.
    • Aktivator Heat-Cured: Panas.
    • Inhibitor: Hydroquinone.
    • Akselelator: Tertiary amine.
    • Wujud:
      • Powder: Polymer --> Polymethylmethacrylate.
      • Liquid: Monomer --> Methyl methacrylate.
        • Residual monomer --> Bersifat iritatif --> Memicu reaksi alergi.
    • Reaksi: Van der Walls.
  • Tahapan Resin:
    • Sandy.
    • Stringy.
    • Dough.
    • Rubbery.

Resin Komposit
  • Properti: Kuat, estetik.
  • Komponen:
    • Polymer: Matriks --> HEMA, TEGDMA, UDMA, bis-GMA.
      • Komponen matriks (Polymer) --> Setelah polimerisasi --> Dapat terjadi shrinakge.
      • Makin semakin besar ukuran partikel matriks, maka kemungkinan terjadinya shrinkage semakin besar.
    • Ceramic: Filler --> Silica glass, Alumunium silicate.
      • Fungsi: Stress-breaker --> Menyebarkan tekanan.
      • Estetik.
    • Yang menghubungkan kedua bahan diatas: Coupling agent --> Organo Xylane.
    • Foto inisiator Resin Komposit: Camphoroquinone.
  • Klasifikasi
    • Ukuran partikel (Semakin besar, maka semakin kuat, tapi permukaan semakin kasar dan semakin tidak estetik).
      • Makrofilled.
      • Hybrid.
      • Microfilled.
      • Nanohybrid: Paling kuat --> Kelas I, IV.
      • Nanofilled: Paling estetik --> Kelas V.
    • Konsistensi
      • Flowable: Encer --> Jumlah filler lebih sedikit, Viskositas rendah.
      • Packable: Padat --> Jumlah filler lebih banyak, Viskositas tinggi.
  • Adhesive
    • Gen 4 (Total Etch 3 Step).
      • Etsa: Jika berdiri sendiri --> Total etch --> harus dibilas.
        • Ada 3 botol untuk generasi 4, maka disebut Total etch 3 step.
      • Primer.
      • Adhesive.
    • Gen 5 (Total Etch 2 Step).
      • Etsa.
      • Bonding.
    • Gen 6 (Self Etch Two Step).
      • Etch + Primer --> Self etch --> Tidak perlu dibilas.
      • Adhesive.
    • Gen 7 (Self Etch One Step).
      • Etch + Bonding.
    • Gen 8 (Dual Cured).
      • Ada penambahan filler.
      • Dual cured: Self-cured dan cured dengan LC.

Wax Kedokteran Gigi
  • Pattern Wax.
    • Inlay wax: Untuk pola pasak dan inti.
    • Casting wax: Untuk membuat pola malam GTSKL dan konektor logam gigi tiruan jembatan.
    • Baseplate wax: Untuk membuat galangan gigit / bite rim dan pola malam GTSL akrilik.
  • Processing Wax.
    • Boxing wax: Untuk membatasi tepi sendok cetak perseorangan setelah pencetakan fisiologis sebelum pengecoran. 
    • Utility wax: Untuk membuat ekstensi sendok cetak. 
    • Sticky wax: Untuk menyatukan fragmen GTSL akrilik yang patah pada proses reparasi.
  • Impression Wax.
    • Bite registration wax: Untuk pencatatan gigit dalam rehabilitasi gigi tiruan pada pasien yang masih bergigi
    • Correction wax: Untuk reparasi restorasi indirect seperti all ceramic inlay atau mahkota tiruan.

Komponen Dentifrice / Pasta Gigi
  • Abrasive
    • Kalsium karbonat
    • Dibasic kalsium fosfat dihidrat
    • Hydrated alumina
    • Hydrated silica
    • Sodium bicarbonate
  • Detergent
    • Sodium lauryl sulphate
  • Pewarna makanan
  • Flavoring agent
    • Spearmint, peppermint, wintergreen, cinnamon
  • Therapeutic agent
    • Cinnamon
  • Humectant / kelembaban
    • Sorbitol, glycerine
  • Air
  • Pengikat
    • Carrageenan
  • Fluoride
    • Sodium monofluorophosphate
    • Sodium fluoride
    • Stannous fluoride
  • Pencegah kalkulus
    • Disodium pyrophospate
    • Tetrasodium pyrophosphate
    • Tetrapotassium pyrophosphate
  • Desensitizing agent
    • Potassium nitrate
    • Stronsium chloride

Bahan Kawat
  • Kawat orto cekat: NiTi.
  • Kawat orto lepasan: Stainless steel.
    • Zat yang memberikan Passivating effect = Kromium.
      • Passivating effect = Efek melindungi zat lain dari korosi.
  • Jenis:
    • Austenitic: Paling tahan korosi --> Bahan orto lepasan.
    • Ferritic: Jarang dipake --> Kaku dan mudah mengalami deformasi di suhu panas. 
    • Martensitic: Kurang tahan korosi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal (Seluruh Departement)

BM / BEDAH MULUT (Catatan UKMP2DG)

PROSTODONSIA (Catatan UKMP2DG)