Analisa Model Ortodonsia: ALD, Kessling, Bolton, Howes, Pont, dan Moyers

Pengukuran yang dilakukan untuk menganalisa model ortodonsia meliputi 3 dimensi, yakni:

  • Transversal (Kiri-Kanan): Pergeseran midline, crossbite posterior.
    • Garis median RA: Frenulum labii, papilla insisivus, pertemuan rugae palatina ke-2, pertengahan antara fovea palatina kiri-kanan.
    • Garis median RB: Proyeksi garis median RA.
  • Sagital (Antero-Posterior): Overjet, crossbite anterior, distoklusi/mesioklusi posterior.
  • Vertikal (Atas-Bawah): Deepbite, openbite.
-------------------------------------------------------------
Perbedaan Lengkung Rahang / Arch Length Discrepency (ALD)
  • Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan panjang lengkung rahang dengan panjang lengkung gigi, yang kemudian informasi ini akan berguna dalam menentukan etiologi, diagnosis, dan rencana perawatan yang akan dilakukan.
  • Cara:
    • Segmental.
      • Membagi lengkung gigi menjadi 6 segmen, masing-masing segmen terdiri dari dua gigi.
      • Ukur panjang lengkung rahang setiap segmen dengan menempatkan jangka dengan kedua ujung runcing pada puncak papila.
      • Catat lebar mesio-distal masing-masing segmen dengan cara memindahkannya pada garis yang telah disediakan pada status atau dapat menggambar sendiri.
      • Ukur panjag lengkung rahang mulai dari segmen 1-6 yang telah dipindahkan pada garis dengan menggunakan mistar/penggaris.
    • Continue.
      • Panjang lengkung rahang diukur menggunakan kawat lunak seperti brass wire atau kawat kuningan.
      • Kawat  ini  dibentuk  melalui  setiap  gigi,  pada  geligi  posterior  melalui  permukaan  oklusalnya sedangkan  pada  geligi  anterior  melalui  tepi  insisalnya.
      • Jarak  diukur  mulai  dari distal gigi M1 kiri ke distal M1 kanan.
  • Proses perhitungan:
    • Hitung panjang lengkung rahang atas I1-I2, C-P1, P2-M1 regio kiri dan kanan.
    • Hitung panjang lengkung mesio distal gigi-gigi rahang atas (16-26).
    • Hitung selisih panjang lengkung rahang atas dengan panjang lengkung gigi rahang atas, maka didapatkanlah ALD RA.
    • Lakukan hal yang sama untuk rahang bawah.
    • Jika hasilnya :
      • (-1) – (-2) mm: Pro slicing.
      • (-3) – (-4) mm: Pro ekspansi lengkung gigi.
      • > -4: Pro ekstraksi.
-------------------------------------------------------------
Analisa Kessling 
  • Definisi: Suatu cara untuk menyusun lengkung gigi dari model aslinya dengan cara memotong atau memisahkan gigi geligi baik maksila maupun mandibula kemudian disusun kembali dalam bentuk lengkung yang dikehendaki sesuai posisi aksisnya.
  • Tujuan: Untuk membandingkan panjang lengkung gigi dan panjang lengkung rahang.
  • HD Kesling memperkenalkan diagnostic set-up yang terbuat dari ekstra set model studi yang telah dipotong. Diagnostik ini membantu para klinisi dalam menentukan rencana perawatan karena mensimulasikan berbagai gerakan gigi yang harus dilakukan pada pasien. Gigi individu dan prosesus alveolaris dipotong dari model menggunakan gergaji dan diletakkan kembali pada posisi akhir yang diinginkan. Diagnostic set-up merupakan bentuk komunikasi visual antara dokter dengan pasien untuk menentukan rencana perawatan, dan dapat memberitahukan kepada pasien perawatan apa yang dapat diberikan sekaligus keberhasilan perawatannya, serta bertujuan untuk membantu dokter gigi dalam memperkirakan besar lengkung yang tidak sesuai. Terdapat dua variabel yang digunakan dalam metode ini yaitu panjang lengkung gigi dan panjang lengkung rahang. Perhitungan metode ini dapat menunjukkan adanya crowding atau diastema pada lengkung gigi.
  • Prosedur:
    • Siapkan model RA dan RB pasien. Model studi harus memperlihatkan jaringan pendukung dan kedalaman sulkus.
    • Pasang di okludator.
    • Tandai masing-masing gigi menggunakan pensil.
    • Gigi pada model dipotong menggunakan tang potong atau gergaji, lalu gigi disusun dengan menggunakan malam merah dimulai dari I1 bawah.
    • Perhatikan angulasi, overjet, dan overbite.
    • Kekurangan ruang dihitung apabila kekurangannya lebih dari ½ lebar P1 maka dilakukan pencabutan, namun apabila kekurangan ruang kurang dari ½ lebar P1 maka dilakukan ekspansi.
Materi lengkap mengenai analisa Kessling:
-------------------------------------------------------------
Analisa Bolton
  • Definisi: Analisis untuk membandingkan ukuran gigi geligi RA dan RB, dengan 2 jenis pengukuran yakni rasio anterior dan rasio total.
  • Tujuan:
    • Memperkirakan relasi molar, kaninus, overbite dan overjet yang terjadi setelah perawatan.
    • Menentukan efek pencabutan pada oklusi di posterior dan anterior.
    • Pertimbangan oklusi yang tidak tepat karena ukuran gigi yang tidak sesuai.
  • Rumus dan perhitungan:
    • Mand 6 dan max 6 = Jumlah ukuran mesial distal 6 gigi anterior RB (Untuk Mand) atau RA (Untuk Max). 
      • Standard Deviasi: 75,55 - 78,85%. 
    • Mand 12 dan Max 12 = Jumlah ukuran mesial distal 12 gigi anterior RB (Untuk Mand) atau RA (Untuk Max) = Gigi insisif sentral hingga molar pertama pada setiap regio.
      • Standard Deviasi: 89,39 - 93,21%
    • Rata-rata untuk rasio anterior adalah 77,2%, dengan standar deviasi 1,65.
    • Rata-rata untuk rasio total adalah 91,3%, dengan standar deviasi 1,91.
    • Jika rasio anterior > 77,2% atau rasio  total > 91,3% maka ukuran geligi maksila benar dan ukuran geligi mandibula terlalu besar dibandingkan seharusnya.
      • Gunakan ukuran gigi maksila yang benar tersebut untuk melihat ukuran gigi Mandibula yang  seharusnya pada tabel Bolton. 
      • Ukur gigi mandibula dari pasien.
      • Kurangi dengan ukuran gigi mandibula dari tabel.
      • Hasil pengurangan ini merupakan selisih kelebihan ukuran gigi mandibula.  
    • Jika rasio anterior < 77,2% atau rasio total < 91,3 %  maka ukuran geligi mandibula benar dan ukuran geligi maksila terlalu besar dibandingkan seharusnya.
      • Gunakan ukuran gigi mandibula yang benar  tersebut untuk melihat ukuran gigi maksila yang seharusnya pada tabel Bolton. 
      • Ukur gigi maksila dari pasien.
      • Kurangi dengan ukuran gigi maksila dari tabel.
      • Hasil pengurangan ini merupakan selisih kelebihan ukuran gigi maksila.
    • Pengukuran nilai yang seharusnya benar, dapat dilakukan dengan persamaan berikut:
  • Hubungan analisa Bolton dengan perawatan: Perawatan ortodonti dapat dilakukan dengan memajukan (ekspansi) gigi atau slicing gigi sesuai dengan selisih yang didapat dari hasil analisis Bolton.
-------------------------------------------------------------
Analisa Howes
  • Definisi dan tujuan: Analisis Howes digunakan untuk mengetahui apakah basis apikal cukup untuk memuat gigi geligi pasien. Keadaan gigi berjejal (crowding) tidak hanya disebabkan ukuran gigi yang terlalu besar tetapi juga dapat disebabkan lengkung basal tulang rahang yang terlalu kecil. Analisis ini hanya digunakan untuk rahang atas.
  • Basis Apikal atau lebar lengkung rahang adalah jarak antara titik terdalam fossa kanina yang diukur dari titik pada ujung apeks  gigi 14 sampai dengan gigi 24.
  • Rumus dan perhitungan:
    • Persentase indeks Howes:
    • Kesimpulan dari persentase indeks Howes:
      • 44%: menunjukkan bahwa basis apikal cukup lebar untuk semua gigi 16 s/d 26.
      • < 37%: lengkung basal yang sempit sehingga perlu pencabutan gigi.
      • 37 %-44 %: termasuk kategori meragukan antara pencabutan gigi atau ekspansi.
      • > 44%: lebar lengkung basal > lebar lengkung gigi, sehingga ekspansi dapat dilakukan dengan aman.
    • Besar deskrepansi lengkung gigi dengan basis apikal:
      • (Lebar lengkung gigi dari puncak bonjol bukal 14-24) - (Lebar lengkung rahang basis apikal gigi 14-24)
      • Jika lengkung gigi > lengkung rahang, maka selisihnya adalah positif dan tidak bisa diekspansi.
      • Jika lengkung gigi < lengkung rahang, maka selisihnya adalah negatif dan bisa diekspansi.
      • Jika lengkung gigi = lengkung rahang, maka selisihnya adalah nol dan termasuk normal.
-------------------------------------------------------------
Analisa Pont
  • Definisi dan tujuan: Analisis Pont digunakan untuk menentukan lebar lengkung ideal yang didasarkan pada lebar mesiodistal mahkota keempat insisif rahang atas. Dasar pemikirannya  adalah makin besar ukuran lebar mesiodistal 4 gigi insisif RA, maka semakin besar pula lebar lengkung gigi antara P1 dan M1 agar tidak terjadi crowding. 
  • Indeks Pont merupakan rasio gabungan insisif terhadap lebar lengkung gigi melintang yang diukur dari pusat permukaan oklusal gigi. Nilai idealnya adalah 0,8 untuk indeks Pont 14-24, dan 0,64 pada indeks Pont 16-26, sehingga pengukurannya yaitu:
  • Setelah memperoleh indeks pont untuk indeks pont 14-24 dan 16-26, maka operator dapat mulai mengukur jarak distal pit gigi 14-24 pasien dan jarak sentral fossa gigi 16-26 pasien. Selanjutnya, kedua nilai pengukuran pasien itu dapat diselisihkan dengan indeks pont yang didapatkan, sesuai dengan jarak gigi yang diperiksa. 
    • Jika hasil selisih menghasilkan angka negatif (-), maka terjadi kontriksi.
    • Jika hasil selisih menghasilkan angka positif (+), maka terjadi destraksi.
-------------------------------------------------------------
Analisa Moyers
  • Definisi dan tujuan: Untuk mengevaluasi jumlah ruang yang tersedia pada lengkung rahang agar didapat keberhasilan dalam pengaturan gigi permanen dan pengaturan oklusal yang dibutuhkan (occlusal adjustment).
  • Analisis Moyers merupakan analisis gigi campuran (mixed dentition).
  • Gigi I RB dipilih sebagai acuan didalam analisa ini karena muncul lebih dahulu pada masa mix dentition, mudah diukur secara akurat dan sering terlibat dalam penanganan masalah ruangan.
  • Hal penting didalam analisa Moyers:
    • Hal yang perlu diperhatikan: 1) Ukuran gigi anterior hingga M1; 2) Lengkung; 3) Perubahan lengkung yang mungkin terjadi selama tumbuh kembang.
    • Metode: 1) Untuk gigi tetep yang belum erupsi, dapat diperkirakan berdasarkan gambaran radiografis; 2) Untuk gigi C & P dapat diperkirakan berdasarkan ukuran gigi permanen yang telah erupsi ke dalam rongga mulut.
    • Gambaran radiografi: Perlu gambaran radiologis yang jelas dan tidak distorsi (Distorsi sering terjadi pada foto periapikal).
    • Tabel probabilitas: 1) Ukuran gigi I RB memiliki hubungan dgn ukuran gigi C & P RA dan RB yang belum erupsi; 2) Gigi I RB dipilih karena muncul lebih dahulu pada masa mixdentition, mudah diukur secara akurat dan sering terlibat  dalam penanganan masalah ruangan; 3) Gigi I RA tidak dipilih karena banyak variasi ukuran.
  • Analisa Moyers banyak dianjurkan karena: 1) Kesalahan minimal; 2) Dapat dilakukan oleh pemula; 3) Metode dilakukan cepat; 4) Tidak perlu alat khusus.
  • Prosedur:
    • Ukur dan jumlahkan lebar mesiodistal gigi 31, 32, 41, 42 yang merupakan kunci utama dalam analisa Moyers.
    • Masukkan kedalam tabel Moyers untuk melihat area yang diperlukan untuk rahang atas dan rahang bawah (Space required).
    • Setelah itu, ukur ruang yang tersedia (Available space) dari area:
      • Gigi 15, 14, 13.
      • Gigi 23, 24, 25.
      • Gigi 33, 34, 35.
      • Gigi 45, 44, 43.
    • Hitung indeks Moyers dengan cara mengurangkan space available dengan space required.
-------------------------------------------------------------
Sumber lengkap lainnya:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal (Seluruh Departement)

BM / BEDAH MULUT (Catatan UKMP2DG)

PROSTODONSIA (Catatan UKMP2DG)