Implant
Implant adalah suatu sistem prosedur penggantian gigi yang disangga dengan implant.
Implant: Pengganti akar gigi yang hilang untuk menyangga mahkota.
Oseointegrasi: Kondisi menyatunya implant dengan tulang tanpa adanya jaringan lunak atau fibrosa sehingga memperoleh stabilitas. Jika terdapat jaringan lunak, maka implant tidak stabil. Jadi implant ini tidak memiliki shock-breaker, maka harus dibuat secara aman.
Syarat terjadinya osteointegrasi:
- Desain Mikro dan Makro.
- Makro: Fisik dari implant --> Stabilitas primer.
- Material: Logam, polimer, keramik --> Gold standard adalah logam titanium --> Bersifat bio-innert (Dapat diterima oleh tubuh tanpa adanya reaksi berlebihan dari tubuh).
- Implant collar / leher implant: 1-2 mm dari puncak implant, berkontak dengan kortikal bone gigi --> Umumnya bisa resorpsi tulang.
- Pemilihan berdasarkan indikasi:
- Contoh: Tulang kuat --> tidak perlu mikro-groove.
- Bentuk
- Straight: Untuk gigi posterior, gigi yang perlu dukungan besar.
- Tapper: Lebih mudah digunakan dan lebih cepat dipasangkan.
- Ulir / thread: Memperoleh stabilitas yang optimal
- Mikro: Karakteristik mikroskopik --> Biologis: Osteointegrasi dapat cepat terjadi.
- Fisik:
- SLA
- SLA aktif
- Kimia
- Coating
- Biologis
- Desain permukaan yang biologis --> Mempercepat osteointegrasi tanpa efek samping
- BNP, Growth factor, sel punca.
- Atraumatic Surgery.
- Proses pembedahan yang atraumatik --> drill dan implant harus sesuai.
- Harus menggunakan irigasi --> Suhu diatas 47 derajat akan menyebabkan nekrosis tulang.
- Irigasi pakai: NaCl.
- Gerakan drilling intermitten.
- Stabilitas Primer.
- Tercapai ketika implant imobile --> Tidak ada pergerakkan mikro --> Mengganggu penyembuhan --> Membentuk fibrous connection --> Tulang tidak menempel langsung ke implant --> Tidak fix.
- Ada alat: ARF --> Menghitung nilai stabilitas implant.
- Nilai diatas 170 --> Stabilitas primer tercapai.
- Dipengaruhi oleh:
- Geometri implant.
- Volume dan kualitas tulang.
- Teknik yang presisi dan spesifik. Implant dan drill berasal dari merek yang sama.
Pemilihan kasus
- Primary Judgment / Prostetik.
- Identifikasi masalah (Fungsi atau estetika) --> Kolaborasi dengan prosto.
- Memberikan alternatif perawatan lain --> Pasien berhak mengetahui keunggulan dan kekurangan setiap treatment plan selain implant.
- Evaluasi jaringan lunak dan volume tulang.
- Analisa radiograf: Periapikal dan CBCT.
- Indikasi:
- Kehilangan gigi parsial dengan sisa gigi penyangga tidak cukup untuk penggunaan GTSL atau GT cekat.
- Kehilangan satu gigi.
- Usia pasien yang tergolong muda.
- Penyembuhan lebih cepat.
- Batas usia 18-21 tahun
- Kontraindikasi:
- OHI buruk.
- Sisa akar.
- Lesi periapikal.
- Secondary judgement --> Dari sisi bedah.
- Kondisi medis pasien.
- Morfologi tulang.
- Kondisi kesehatan lokal pada area pemasangan implan --> OHI.
- Tidak boleh ada periodontitis.
- Indikasi:
- Secara psikologis mampu menerima informasi mengenai prosedur implant
- Pertimbangan maturasi dental dan skeletal dengan kaitannya dengan proses oseointegrasi.
- Kontraindikasi:
- Alkoholik --> Memperlambat proses penyembuhan.
- DM tidak terkontrol --> PMN rusak --> Penyembuhan lebih lama dan sulit.
- Perokok berat.
- Post radiasi rahang --> Mempersulit osteointegrasi.
- Bifosfonat (Obat osteoporosis) --> Menghambat osteointegrasi --> Implant longgar.
- Kondisi jaringan lunak dan morfologi tulang
- Tebal gusi > 2 mm.
- Jika kurang, maka rujuk --> Cangkok gusi.
- Lebar margin gusi-mucogingival junction > 4 mm.
- Jika kurang, maka rujuk --> Cangkok gusi.
- Harus ada jarak 1,5 mm antara implan dengan gigi asli.
- Harus ada jarak 3,0 mm antar implan.
- Harus ada jarak 1,8 mm antara implan dengan buccal plate dan dilingual setidaknya 1 mm.
- Jarak interocclusal dari gigi lawan ke batas gusi yang edentulus: 7-8 mm --> Space untuk menaruh abutment.
- Penilaian Hasil Radiograf
- Anatomic Landmark dari CBCT:
- Rongga sinus dan nasal.
- Nervus insisivus.
- Nervus alveolaris inferior.
- Akar dan apeks gigi sekitar.
- Puncak tulang alveolar.
- Kepadatan tulang.
- Kualitas tulang (Leckholm dan Zarb):
- Tipe 1: Hampir seluruh tulang terdiri dari tulang kortikal yang padat dan tebal.
- Tipe 2: Lapisan tebal tulang kortikal mengelilingi tulang trabekular yang padat.
- Tipe 3: Lapisan tipis tulang kortikal mengelilingi tulang trabekular yang sedikit berongga.
- Tipe 4: Lapisan tipis tulang kortikal mengelilingi tulang trabekular yang kurang padat.
- Idealnya: Tipe 2 dan 3.
- Healing period akan lebih lama pada area dengan kepadatan tulang rendah
- Cepat: 2-4 bulan.
- Lama: 6-8 bulan.
- RA lebih lama dari pada RB karena RA lebih banyak spongiosanya.
Prosedur Bedah Implan.
- Alat dan bahan
- Hand instrument: Alat beda periodontal.
- Kit: Sequence drill.
- Motor implant --> Memiliki torsi yang besar dengan RPM yang stabil.
- Fixer.
- Body implant.
- Healing abutment / Cover screw.
- Anastesi --> Blok dan infiltrasi.
- Desain flap
- Flapless
- Punch / dikeruk saja. Dilubangi sesuai dengan area yang diperlukan.
- Alat: Tissue puncher.
- Envelope flap
- Di semua sulkular sekitar gigi --> tulang proksimal, bukal, lingual terekspos.
- Papila-sparing flap
- Menyisakan 1-1,5 mm jaringan papila. Area interpapila tidak terekspos. Hanya dibuka bagian bukal dan lingual.
- Kehilangan tulang alveolar minimal --> Kontak proksimal baik, estetika baik.
- Osteotomi.
- Menentukan inklinasi mesio-distal dan insiso-palatal / lingual.
- Sequencing drill dan irigasi.
- Marking drill.
- Pilot drill --> Axis dan kedalaman.
- Sequencing drill.
- Twist drill --> Pelebaran.
- Profile drill --> Bentuk strip, membentuk profil preparasi agar tapper.
- Tapping drill --> pembuatan ulir pada tulang.
- Khusus untuk implant Straumann. Tipe lain biasanya self-tapping, tidak pakai drill khusus.
- Ditutup dengan cover screw / healing abutment.
- Setiap ganti drill --> Ukur pakai parallel pin, untuk periksa kesejajaran tidak berubah.
- Intermitten.
- Penempatan implan.
- Pakai handpiece / drill --> Tidak sampai bawah, harus dibantu pakai rachet diakhir.
- Pakai rachet --> Manual.
- Penutupan luka post op
Jenis Tahapan Implant:
- 1 Stage --> 1 Kunjungan langsung pasang abutment yang menonjol.
- Indikasi: Pasien tanpa kelainan tulang.
- 2 Stage --> 2 Kunjungan --> Pasang implant lalu tutup cover screw, kemudian kubur dulu --> Pertemuan 2 baru pasang healing abutment yang sejajar gusi.
- Antar kunjungan bisa menunggu beberapa bulan --> Menunggu osteointegrasi dan healing.
- Biasanya digunakan untuk pasien yang memerlukan cangkok tulang atau stabilitas primer tidak tercapai.
- Setelah abutment terpasang dan terbentuk osteointegrasi --> Pasang temporary components.
- Impression coping.
- Labarotary amalogue.
- Gold cylinder.
- Healing caps.
Perio: Bone-driven.
Prosto: Prostetically-driven.
- Lihat / memperkirakan hasil akhir dulu --> Baru setelahnya dibuat surgical guide untuk memperoleh hasil itu.
- CBCT --> Surgical guide jangan di mukosa sebab sulit.
Tidak semua gigi yang hilang perlu diganti, misalnya gigi 8.
- Ruangan kosong bisa ditutup dengan orto, jembatan adhesive, jembatan konvensional.
Pertimbangan implant:
- Akses.
- Prosthetic space
- Ukuran space.
- Volume tulang.
- Kontur tulang.
- Orientasi tulang.
- Pengalaman pasien.
Jenis penempatan mahkota:
- Cemented
- Lebih mudah dipasangkan dan lebih estetik.
- Akses minimal.
- Screw-retained
- Lebih mudah untuk diperbaiki atau dibersihkan.
Pencetakkan Gigi Tiruan Dukungan Implant
- Mengarah ke digital dentistry --> Scan.
- Konvensional:
- Elastomer / PVS
- Open tray --> Ada sendok buka yang dibuka / digerinda.
- Indikasi: 2-3 / multipel implant dengan sumbu yang berbeda.
- Hasil impresi ada yang menonjol keluar.
- Pastikan posisi impresion coping ada diluar sendok cetak tanpa tertekan.
- Pakai implant-analog.
- Closed tray --> Sendok cetak biasa.
- Indikasi: Single implant, bukaan mulut rendah, keterbatasan vertical, kesejajaran implant memadai.
- Hasil impresi tidak ada yang menonjol keluar.
- Bisa dircet / indirect.
- Bisa open/closed.
- Implant bone level --> Setinggi tulang / 1-2 mm dibawah tulang.
- Implant tissue level --> Tidak menguntungkan.
- FP-1: Menggantikan 1 gigi / restorasi biasa, single crown.
- Hanya mengganti mahkota.
- Tulang dan jaringan harus ideal.
- Bahan ideal: PFM, Zircon.
- FP-2: Gigi di-elongated. Jika ada gingiva, akan diwarnai dengan warna gusi atau dibiarkan elongated.
- Mengganti mahkota anatomis dan sebagian permukaan akar.
- Pertimbangan utama adalah estetik --> Lihat high lip line, jika terlalu tinggi maka tidak cocok FP-2.
- FP-3: Menggantikan bagian gingival.
- Post-osteotomi. Banyak tulang yang dikurangi.
- Mendekati basis apikal.
- Mengganti mahkota anatomis dan jaringan (Gingiva, interdental papila).
- Melihat sampai mana pembuatan gusi.
Ilustrasi FP.1 - FP.3
- RP-4: Disupport oleh implant, GT kaku dan tidak ada pergerakkan.
- Over-denture yang didukung implant.
- Semua tekanan yang diterima akan ditopang oleh implant.
- Implant dihubungakan dengan bar yang kaku sehingga tidak akan bergerak.
- Implant-supported overdenture.
Ilustrasi RP-4
- RP-5: Disupport jaringan lunak dan implant.
- Protesa lepasan yang mengkombinasikan dukungan implant dan jaringan lunak.
- Border molding harus bagus.
- Overdenture attachment dengan bar yang lebih pendek.
- Ada pergerakkan posterior.
- Implant untuk menambah retensi, namun masih bisa rotasi sebab tidak menggunakan bar yang kaku --> Jumlah lenbih sedikit dibandingkan RP-4.
- Beberapa RP-5 ada yang pakai bar, namun jumlah implant pasti lebih sedikit.
Iliustrasi RP-5
Konsep implant: Semua anatomi dan bagian implant adalah semua sistem, yang berarti setiap aspek anatomi implant harus berasal dari sumber atau pabrik yang sama sebab setiap sumber memiliki bentuk dan teknik yang berbeda-beda.
Komentar
Posting Komentar