Persiapan Stase Pedodonsia Lengkap (Oral Findings, Karies, Tahapan Erupsi, ICD-10, Ekstraksi, Fissure Sealant, Anastesi, GIC)

Oral Finding dituliskan dengan urutan berikut:

Gigi / Kondisi / Lokasi / Vital atau Tidak Vital / Tingkat Mobilitas

Diagnosis berdasarkan klasifikasi G.V.Black:

  • Kelas 1: Karies meliputi pit fissure / oklusal dan palatal.
  • Kelas 2: Karies meliputi proksimal gigi posterior.
  • Kelas 3: Karies meliputi proksimal gigi anterior tanpa melibatkan incisal edge.
  • Kelas 4: Karies meliputi incisal edge gigi anterior.
  • Kelas 5: Karies meliputi area servikal gigi.
  • Kelas 6: Karies meliputi cusp gigi posterior.

Tahap pertumbuhan gigi:
  • Sulung: 2,5 - 6 tahun.
  • Early mixed dentition: 6 - 9 tahun.
  • Late mixed dentition: 10 - 13 tahun.
  • Permanen: >13 tahun - 20 tahun.

ICD-10 yang umum digunakan:
  • Pulpitis Reversible: K04.01
  • Pulpitis Irreversible: K04.02
  • Persistensi Gigi / Ulkus Dekubitus: K.006
  • Gangren Radix: K08.3
  • Nekrosis Pulpa: K04.1
    • Diagnosis gangren radix untuk pedodonsia adalah Nekrosis pulpa.
  • Gingivitis Marginalis Kronis - Plaque Induced: K05.10
Cara menanyakan adanya kelainan pertumbuhan tubuh:
  • Tanyakan pertambahan tinggi badan dan berat badan anak ke orang tua.
Caries Risk Assestment (CRA)
  • ADA.
  • CAMBRA
  • AAPD: Yang digunakan di UNPAD. CRA ini menentukan faktor resiko karies seseorang, namun tidak hanya ditentukan dari form ini. Operator harus memeriksa temuan klinis juga. Jika sudah ada lesi, maka dapat dianggap bahwa resiko karies tinggi.
_______________________________________________

Ekstraksi
  • Indikasi:
    • Gigi dengan ulkus dekubitus.
    • Persistensi gigi sulung.
    • Supernumerary.
    • Karies mahkota yang meluas.
    • Gigi natal + neonatal.
    • Abses.
  • Cara:
    • Gigi akar tunggal RA: Rotasi dan ekstraksi.
    • Gigi akar tunggal RB: Rotasi dan ekstraksi.
    • Gigi akar ganda: Luksasi, ekstraksi, bukal-palatal.
    • Gigi anterior RA dan RB: Tekan ke labial, rotasi ke mesial, keluar ke labial.
    • Gigi molar RA dan RB: Tekan ke lingual, tekan ke bukal lebih kuat, keluar ke bukal.
Obat Anastesi
  • Topikal
    • Bahan
      • Lidocaine, benzocaine.
      • Bufocaine sulfate.
      • Refracaine.
    • Perhatian: Daerah kerja harus kering.
  • Lokal
    • Lidocaine hidrocoloid 2% + Epinefrin 1:100.000.
    • Mepivacaine hidrocoloid 2% + Levonordefin 1:20.000.
    • Pillocaine hidroklorid 4% + Epinefrin 1:200.000.
  • Kontraindikasi
    • Infeksi akut - Stomatitis.
    • Kelainan darah.
    • Kelainan jantung dan ginjal.
    • Tumor.
    • Sedang menjalani radioterapi.
  • Hal yang perlu ditanyakan saat anastesi infiltasi:
    • Apakah terdapat alergi obat, terutama pada obat anastesi?
    • Riwayat penyakit sistemik.
    • Jika berdarah, apakah cepat kering atau tidak?
  • Jika gigi mobility grade 2, maka tetap dilakukan anastesi infiltasi.
Prosedur Ekstraksi
    • Regio 5,6,7: Posisi arah jam 7-9.
    • Regio 8: Posisi arah jam 9-11.
    • Asepsis daerah kerja dengan povidone iodine.
    • Keringkan.
    • Aplikasi anastesi topikal dengan cotton bud / tampon selama 15-30 detik, setelah itu pemeriksaan numbness.
      • Bisa juga menggunakan cotton roll dengan ujungnya saja, namun ambil anastesi topikal yang banyak.
      • Oleskan secara topikal pada area gigi yang ingin dicabut. Bisa dilakukan dengan menekan jaringan selama 1 menit agar tidak sakit saat diinsersikan jarum.
      • Mekanisme aksi sedalam 1-2 mm.
      • Tunggu hingga 1 menit.
      • Periksa numbness dengan instrumen yang tidak tajam.
    • Insersikan jarum dengan bevel menghadap tulang di muccobuccal fold dan lingual (Insersikan sedalam 2-3 mm).
    • Aspirasi.
    • Deponirkan obat anastesi secara perlahan, dan lihat kondisi giginya (Jika radix).
      • Mucobuco fold sebanyak 1 cc.
      • Lingual sebanyak 0,5 cc.
      • Palatum di pertemuan bidang vertikal dan horizontal sebanyak 0,2-0,3 cc.
    • Periksa numbness.
    • Lepaskan jaringan periodontal.
    • Ekstraksi menggunakan bein atau tang.
      • Fungsi bein: Untuk memisahkan gigi dari soket. Bisa juga untuk mengungkit.
      • Tang harus berada di servikal agar kuat untuk memegang gigi.
    • Lakukan dep dengan tampon agar pendarahan berhenti.
    • Instruksi KIE:
      • Jangan memainkan luka/ daerah bekas pencabutan dengan jari atau lidah.
      • Mengigit tampon selama 30 menit setelah pencabutan.
      • Mengganti tampon jika masih ada perdarahan setelah 30 menit. 
      • Hindari makanan yang panas. 
      • Jangan menggosok gigi pada area bekas luka pencabutan gigi. 
      • Jangan menghisap bekas luka pencabutan gigi. 
      • Tidak boleh merokok.
Pasca Ekstraksi
  • Kompres dingin: Dilakukan saat masih pendarahan untuk vasokontriksi pembuluh darah di hari-H pencabutan.
  • Kompres hangat: Dilakukan setelah 24 jam ekstraksi untuk mempercepat penyembuhan, karena dapat menyebabkan vasodilatasi.
Persistensi Gigi
Jika ada persistensi maka diarahkan untuk melakukan foto panoramik terlebih dahulu dengan tujuan:
  • Melihat sisa akar.
  • Melihat arah pertumbuhan gigi permanen.
  • Untuk mengetahui arah ekstraksi sehingga tidak merusak benih gigi permanen.
_______________________________________________

Polip Pulpa
  • Ciri
    • Muncul dari pulpa.
    • Bentuknya seperti kawah.
    • Tidak sejajar oklusal.
    • Terdapat rasa sakit.
    • Mudah berdarah.
    • Treatment: Ekstraksi.
  • Cara pemeriksaan
    • Polip disentuh dengan cotton pellete.
      • Jika sakit, maka polip terletak di pulpa.
      • Jika tidak sakit, maka polip terletak di gingival.
_______________________________________________

Restorasi
  • Karies kelas 2 dan 4: Menggunakan Komposit.
  • Karies kelas 3
    • Restorasi menggunakan GIC.
    • Restorasi tidak menggunakan komposit karena komposit memiliki micromechanical bonding dan berikatan dengan struktur gigi (Email). Sedangkan email di gigi anak sedikit sehingga tidak dapat beradaptasi dengan baik.
Tipe GIC:
  • I: Luting cement.
  • II: Restoratif.
  • III: Liner dan base.
  • IV: Fissure sealant.
  • V: Ortho cement.
  • VI: Core build up.
  • VII: Fluoride release.
  • VIII: ART.
  • IX: Restorasi desidui.
Tahap Penggunaan GIC:
  • Conditioning dentin dengan asam poliakrilat 10% selama 10 detik. Bilas dan keringkan.
  • Manipulasi GIC.
    • Powder : Liquid = 1 : 1.
    • Diatas paper pad.
    • Bubuk dibagi 2.
    • Aduk setengah dari bubuk terlebih dahulu, setelah itu baru tambahkan setengah bagiannya lagi dengan gerakan melipat.
    • Lakukan selama 20-30 detik.
    • Konsistensi akhir seperti permen karet dengan adanya string.
  • Penumpatan di kavitas.
  • Lapisi dengan cocoa butter.
  • Periksa oklusi dengan articulating paper
  • Finishing dan polishing setelah 24 jam proses setting.
SSC (Stainless Steel Crown)
  • Preparasi oklusal sedalam 1-1,5 mm.
  • Preparasi proksimal sedalam 1-2 mm dengan kemiringan 20 derajat.
  • Preparasi bukal sebanyak 1 mm.
  • Pilihlah mahkota sesuai dengan ukuran mesio-distal gigi. Masukkan mahkota dari lingual ke arah bukal dan tandai daerah servikal.
  • Preparasi mahkota SSC dilakukan dengan memotong tepi sebanyak 1 mm dari batas bawah. Setelah itu bentuk kembali tepi, tidak lupa untuk dibulatkan juga. Kemudian uji coba dan periksa oklusi. Setelah dianggap baik, maka lakukan finishing  tepi dengan green stone dan polishing dengan rubber.
  • Uji coba Insersi, kemudian bersihkan dan keringkan.
  • Setelah itu, lakukan isolasi area kerja.
  • Aduk luting cement.
  • Masukkan semen ke internal surface SSC.
  • Tekankan SSC di gigi dari arah lingual.
  • Bersihkan kelebihan semen.
  • Periksa oklusi.
_______________________________________________

Fissure Sealant
  • Indikasi
    • Pit fissure dalam.
    • Pasien dengan resiko karies tinggi.
    • Karies insipien (Belum cavitated).
    • Pasien yang berkebutuhan khusus, mentally - ill.
    • Low risk caries.
    • Karies proksimal.
    • Partially erupted: Sulit isolasi karena banyak saliva.
  • Prosedur
    • Profilaksis (Bur + pumice)/ Scalling, enameloplasty (Jika perlu).
    • Bilas dan keringkan.
    • Isolasi dengan cotton roll.
    • Etsa 20-30 detik.
    • Bilas, bonding agent, light cured.
    • Aplikasikan fissure sealant dan rapikan dengan microbrush.
    • Light cured selama 20 detik.
    • Cek kontak prematur dengan articulating paper, dental floss, dan sonde.
    • Buang permukaan yang berlebih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal (Seluruh Departement)

BM / BEDAH MULUT (Catatan UKMP2DG)

PROSTODONSIA (Catatan UKMP2DG)