Tensi Darah / Tekanan Darah
Tekanan darah terdiri dari tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah normal pada orang dewasa sangat bervariasi dan dapat berubah setiap saat. Tekanan sistolik berkisar antara 95 hingga 140 mmHg sedangkan tekanan darah diastolik berkisar antara 60 hingga 90 mmHg. Kedua tekanan ini dapat meningkat dengan bertambahnya usia. Pada umumnya tekanan sistolik normal dewasa muda dalam keadaan istirahat pada posisi duduk atau berbaring kurang lebih 120 mmHg dan tekanan diastolik kurang lebih 80 mmHg (Ganong, 2002; Guyton & Hall, 1997).
Tekanan darah selalu bervariasi sepanjang hari sesuai dengan keadaan kesehatan dan aktivitas tubuh. Tekanan darah cenderung meningkat pada saat berolahraga dan menurun pada saat beristirahat atau tidur. Mekanisme perubahan tekanan darah tergantung pada jumlah darah yang dipompa ke jantung atau curah jantung dan faktor pertahanan total pembuluh darah perifer atau resistensi perifer. Perubahan pada salah satu faktor dapat mengubah tekanan darah. Endapan lemak pada pembuluh darah arteri dapat meningkatkan resistensi perifer sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah (Mas’ud, 1996; Beevers, 2002).
Terminologi tekanan darah yang dimaksud adalah tekanan darah arteri. Tekanan arteri adalah hasil curah jantung dan tahanan perifer atau tekanan arteri sama dengan curah jantung dikali dengan tahanan perifer total. Peningkatan curah jantung meningkatkan tekanan sistolik, sedangkan peningkatan tahanan perifer meningkatkan tekanan diastolik. Tekanan darah arteri manusia adalah aliran darah dalam arteri yang berjalan terputus-putus yang menyebabkan denyut tekanan di dalam arteri. Pengukuran tekanan darah dapat secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung dapat dilakukan dengan metode kombinasi palpasi dan auskultasi. Tekanan darah dipengaruhi oleh faktor umur, sikap tubuh, kerja otot, tempat, emosi dan obat-obatan.
Pengukuran Tekanan darah pada sikap duduk.
- 1. Alat dan Bahan
- a. Naracoba
- b. Tensimeter aneroid dan stetoskop atau tensimeter digital
- 2. Prosedur
- a. Naracoba istirahat dengan tenang dalam posisi duduk.
- b. Letakan lengan di atas meja, ditekuk sehingga membentuk sudut 45o dengan dada.
- c. Lengan tidak terlilit atau terjepit lengan baju
- d. Pasang manset dengan pinggir bawah manset 2-3 cm diatas fossa cubiti dan sama tinggi dengan jantung.
- e. Lingkaran manset harus pas dengan lengan.
- f. Untuk pengukuran dengan tensimeter aneroid dan stetoskop:
- Pompa manset dengan cepat sampai denyut arteri radialis tidak teraba.
- Tekanan pompa dinaikkan 30 mmHg di atas tekanan sistolik yang diperoleh dengan cara palpasi.
- Tekanan dalam manset diturunkan perlahan-lahan dengan kecepatan 2-3 mmHg, dengan cara membuka regulator.
- Pada saat terdengar suara denyut jantung di dalam arteri yang terdengar melalui stetoskop yang diletakan di atas arteri brakialis maka ditetapkan sebagai tekanan sistolik.
- Ketika tekanan dalam manset diturunkan, bunyi denyut jantung akan menjadi pelan atau tidak terdengar lagi, saat tersebut ditetapkan sebagai tekanan diastolik.
- g. Untuk pengukuran dengan tensimeter otomatis/digital:
- Posisi selang udara diletakkan sepanjang bagian dalam dan tengah lengan naracoba.
- Tekan tombol start sehingga tensimeter digital bekerja.
- Manset akan mengembang, lalu mengempis secara perlahan untuk membaca tekanan darah.
- Setelah pembacaan selesai, monitor akan menampilkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada layar.
Komentar
Posting Komentar