Dense Bone Island (DBI)

 DBI memiliki banyak sinonim, seperti enostotis dan periapical idiopathi osteosclerosis. DBI merupakan lesi yang terlokalisir, jelas, intra-bony, dan radioopak dengan bentuk bulat, ellips ataupun tidak beraturan dan memiliki ukuran yang bervariasi. Dense Bone Island lebih sering pada rahang bawah daripada di rahang atas, terkadang tidak sengaja ditemukan pada saat melakukan rontgen pada rahang, bentuknya bulat atau tidak beraturan dan ukurannya bervariasi. Sebagian besar dari lesi ini tidak menunjukkan gejala. Lesi ini sangat mirip dengan patologi neoplasmatik sehingga dibutuhkan pengetahuan khusus ini untuk menghindari pemeriksaan yang tidak diperlukan.

Lesi  DBI dapat muncul di tulang bagian manapun, tidak hanya di tulang daerah mulut. DBI dapat muncul pada tulang panjang, rusuk, tulang belakang, pelvis, dan tangan. Lesi pada rahang memiliki predileksi yang signifikan pada rahang bawah sebesar 89,3%-100%, khususnya area premolar/ molar. Lesi sering ditemukan pada orang dewasa, tanpa ada preferensi terhadap jenis kelamin.

Lesi ini merupakan suatu jenis pertumbuhan tulang yang bersifat jinak pada tulang rahang. Pertumbuhan DBI bersifat terlokalisir dan tumbuh pada tulang kompak di dalam trabekula tulang. DBI pada rahang dianggap sebagai lesi yang idiopatik, biasanya sebgai suatu temuan yang tidak disengaja dan tanpa gejala, tidak ada manifestasi intra-oral dan tidak ada ekspansi tulang. Sekitar 90% peningkatan kepadatan tulang paling sering terjadi pada mandibula di daerah sekitar akar gigi premolar dan molar. Dalam kebanyakan kasus, secara etiologi tidak diketahui penyebabnya tetapi bisa dianggap sebagai perkembangan anatomi tulang yang normal. DBI bisa dibilang memiliki pertumbuhan yang stabil dan biasanya non-progressif namun beberapa lesi juga bisa bergejala jika ukurannya lebih dari 2 cm yang mana termasuk kedalam giant bone island. Dalam satu penelitian disebutkan bahwa bone island memiliki respon terhadap faktor yang mempengaruhi metabolisme tulang seperti hormon. Dalam kasus tersebut diketahui bahwa bone island menghilang saat pasien menderita hiperparatiroid dan muncul kembali saat dilakukannya operasi pembuangan paratiroid adenoma. Peningkatan ukuran lesi pada pasien dewasa muda dan mengalami penurunan ukuran pada orang tua. Lesi meningkat selama usia dekade kedua dan ketiga yang mungkin memiliki hubungan dengan peningkatan massa tulang selama usia tersebut. Adanya penurunan ukuran lesi pada pasien yang lebih tua bisa disebabkan karena adanya fenomena kehilangan tulang pada pasien dewasa dan orang tua. Penulis beranggapan bahwa lesi dapat muncul dari lineage osteoblastic cells dan lesi yang berkontak dengan ligament periodontal dapat berasal dari osteoblastic cell maupun noncommissioned periodontal cells. Lesi biasanya lebih sering ditemukan pada masa usia pertumbuhan dan perkembangan.

Secara histologis, DBI terdiri dari jaringan kalsifikasi padat tanpa ruang sumsum dan biasanya tidak memiliki infiltrasi sel inflamasi. Dense Bone Island ditandai dengan memadatnya ruang trabekula dan hilangnya ruang spongious dari trabekula serta pemadatan tulang kortikal sehingga pori-pori trabekula terlihat lebih padat dari normal. Kualitas atau kepadatan tulang di daerah edentulous merupakan kunci penting dari keberhasilan implant. Meskipun DBI bersifat idiopatik dan tidak ada pengobatan spesifik yang diindikasikan, fragmen akar primer yang tertinggal dan tulang yang terdeposit sebagai respons terhadap gaya oklusal yang tidak biasa memungkinkan menjadi penyebab dari DBI.

--> Histologis DBI

Klasifikasi DBI berdasarkan letaknya:

  • Interradikular: Jika area sklerotik terbatas di antara akar dan saling berhubungan dengan lamina dura gigi yang berdekatan.
  • Interradikular dan terpisah: Jika area sklerotik terbatas di antara akar dan tidak berhubungan dengan lamina dura gigi yang berdekatan.
  • Apikal dan interradikular: Jika radiopasitas berada di apeks dan menunjukkan perpanjangan yang signifikan antara akar.
  • Apikal: Jika lesi terletak di sekitar apeks akar.
  • Terpisah: Jika massa terletak apikal dan jelas terpisah dari gigi dan lamina dura.
--> Klasifikasi DBI

Secara radiografis, lesi ini biasanya berbentuk membulat, sedikit lebih lonjong, atau bahkan tidak beraturan dengan ukuran yang bervariasi pula antara 2 mm sampai 1-2 cm. Secara radiografi, karakteristik Dense Bone Island sebagai berikut.
  • Lokasi: Dense Bone Island lebih sering terjadi pada mandibula daripada maksila, paling sering terjadi di daerah premolar-molar, walaupun keberadaanya tidak ada hubungan dengan ada tidaknya gigi. 
  • Batas luar: Well defined, tetapi terkadang menyatu dengan trabekula tulang sekitarnya, pinggirannya tidak ada radiolusen atau kapsul, berbatasan langsung dengan tulang normal. 
  • Struktur internal: Struktur Dense Bone Island biasanya tanpa pola yang khas, tetapi tergantung pada bentuk dan ketebalannya, serta pada kasus tertentu terkadang di sekitar lesi terdapat gambaran radiolusen.
  • Efek pada struktur jaringan keras sekitarnya: Dalam beberapa kasus, Dense Bone Island terletak di daerah yang lebih periapikal dari akar gigi dan sering dikaitkan dengan resorpsi akar eksternal. Gigi yang paling sering dilibatkan adalah molar pertama mandibula. Dalam kasus yang sangat jarang Dense Bone Island dapat menghambat erupsi gigi dan bahkan menggeser gigi.
--> Radiograf DBI

Diagnosis banding:
  • Periapical Sclerosing Osteitis / Condensing Osteitis.
    • Bila Dense Bone Island terletak pada puncak akar, itu mungkin menyerupai periapical sclerosing osteitis. Namun, pada periapikal osteitis ada pelebaran pada bagian periapikal dari ruang membran periodontal. Selain itu, periapikal osteitis terletak pada akar gigi dan meluas dalam bentuk yang lebih simetris ke segala arah. Sehingga lesi inflamasi periapikal memiliki etiologi yang jelas seperti restorasi besar atau lesi karies. Ketika DBI terletak tepat pada apeks akar mungkin akan menyerupai sclerosing osteitis, dapat dibedakan dengan melihat keterlibatan gigi yang telah nonvital dan terinfeksi berupa adanya karies atau restorasi besar pada mahkota serta pelebaran membran periodontal di periapikal.
  • Florid Osseous Dysplasia (FOD).
    • Periapical florid osseus dysplasia yang sudah maturasi dapat dibedakan dari lesi DBI dengan adanya tepi radiolusen dan lebih sering melibatkan beberapa gigi vital pada bagian anterior. Lesi ini lebih sering terjadi pada regio maksila, unilateral. Gambaran radiologi florid osseous dysplasia umumnya campuran radiolusen dan radiopak dikelilingi halo radiolusen dengan batas jelas (well-defined, sclerotic border). Lesi florid osseous dysplasia yang besar dapat menyebabkan gangguan pada struktur disekitarnya, seperti impaksi dan perubahan tempat gigi didekatnya dan ditandai dengan perluasan tulang kortikal. Lesi FOD yang multiple (polyostotic) dapat ditemukan pada pasien anak berusia kurang dari 10 tahun, namun lesi yang monostotic sering ditemukan pada pasien yang berusia lebih tua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal (Seluruh Departement)

BM / BEDAH MULUT (Catatan UKMP2DG)

PROSTODONSIA (Catatan UKMP2DG)