Proses Terjadinya Inflamasi Secara Umum

Inflamasi merupakan proses peradangan yang dihasilkan tubuh sebagai respon pertahanan terhadap agen infeksius.Tujuan dari proses inflamasi adalah untuk membawa fagosit dan protein plasma ke area invasi/kerusakan [1,2].

Tahap ini diawali dari terbukanya jaringan dan terjadinya proses infiltrasi dari bakteri [1]. Sel di sekitar site of injury akan mengaktivasi signal interselular dan memproduksi mediator inflamatori sebagai respon terhadap zat asam yang dihasilkan bakteri. Mediator inflamatori dihasilkan oleh sitokin dan beberapa hasilnya adalah interleukin-1B, interleukin-6, dan tumor necrosis factor-alpha [2]. Selanjutnya, akan terjadi proses aktivasi mast sel yang memproduksi histamin sehingga menyebabkan vasodilatasi oleh sel endotel (sel yang berada di sekitar pembuluh darah). Vasodilatasi akan meningkatkan permeabilitas vaskular sehingga menimbulkan ciri inflamasi berupa rubor (Kemerahan) dan kalor (Rasa panas). Vasodilatasi akan mempercepat aliran darah dan pergerakan interseluler sehingga neutrofil dan monosit dapat segera menuju site of injury/ekstraseluler melalui sinyal dari mediator inflamatori sitokin [2,3]. Proses pergerakan sel menuju stimulus kimia (zat asam dari bakteri)/site of injury disebut sebagai kemotaksis, sedangkan proses keluarnya sel dari pembuluh darah menuju site of injury disebut sebagai diapedesis [4,5]. Monosit selanjutnya akan mengaktifasi-diferensiasi makrofag M1 dan M2. Makrofag M1 akan aktif melawan bakteri dengan memfagositosisnya (Menelan bakteri) sedangkan makrofag M2 akan aktif menstimulasi proliferasi dari berbagai tipe sel untuk tahap perbaikan selanjutnya [6]. Proses ini akan meningkatkan tekanan osmotik cairan interstisial sehingga masuk ke jaringan. Hal ini akan mengakibatkan ciri lain dari inflamasi, yakni adanya penumpukan cairan kaya protein/eksudat di jaringan (Tumor). Penumpukan cairan ini akan berdampak pada rasa sakit akibat tertekannya sel saraf disekitar (Dolor) dan menghambat fungsi dari jaringan (Fungsiolaesa) [1].

[1]

Sumber:
  1. Shaykhiev RR. Co-operative regulation of epithelial homeostasis and immunity (Doctoral dissertation).
  2. Chen L, Deng H, Cui H, Fang J, Zuo Z, Deng J, Li Y, Wang X, Zhao L. Inflammatory responses and inflammation-associated diseases in organs. Oncotarget. 2018 Jan 23;9(6):7204.
  3. Krystel-Whittemore M, Dileepan KN, Wood JG. Mast cell: a multi-functional master cell. Frontiers in immunology. 2016 Jan 6;6:620.
  4. Schaechter M. Encyclopedia of microbiology. Academic Press; 2009 Jan 14.
  5. Carman CV, Sage PT, Sciuto TE, Miguel A, Geha RS, Ochs HD, Dvorak HF, Dvorak AM, Springer TA. Transcellular diapedesis is initiated by invasive podosomes. Immunity. 2007 Jun 22;26(6):784-97.
  6. Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins basic pathology e-book. Elsevier Health Sciences; 2017 Mar 8.
  7. Newman MG, Takei H, Klokkevold PR, Carranza FA. Carranza's clinical periodontology. Elsevier health sciences; 2011 Feb 14.
Lokasi: Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BM / BEDAH MULUT (Catatan UKMP2DG)

Gambar
Nervus Nervus Trigeminal (V) --> Berfungsi sebagai saraf sensorik wajah (Nyeri, ganggu sensori). V.1: Ophtalmic. Keluar dari fisura orbitalis superior. V.2: Maksila. Keluar dari foramen rontundum. V.3: Mandibula. Keluar dari foramen ovale. Nervus Fasialias (VII)--> Berfungsi sebagai saraf motorik. Temporalis --> Orbikularis okuli, Korugator supercilia, Otot frontal. Orbikularis okuli: Menutup kelopak mata. Korugator supercilia: Membuka kelopak mata. Zigomatic --> Orbikularis okuli saja. Bukalis / bucinator --> Otot Zygoma, Bucinator, Orbikularis Oris. Marginal mandibula --> Labialis Inferior, Depresor Anguli Oris, Mentalis. Servikal --> Platysma. Habis anastesi, telinga terasa kebas --> Nervus yang ikut teranastesi adalah N. Aurikulotemporalis. Sisi wajah ikut turun --> N.Fasialis. Nervus yang menginervasi gigi: Rahang Atas: N. Alveolaris superior anterior : Kanius - kaninus RA, mukosa labial RA. N. Nasopalatinus: Mukosa palatal RA Keluar dari foramen insisi...
Baca selengkapnya

Latihan Soal (Seluruh Departement)

Notes: Silahkan dilakukan pemeriksaan kembali pada jawaban yang telah diberikan. Jika terdapat kesalahan atau pendapat lain mengenai jawaban soal, silahkan menuliskan jawaban berdasarkan sumber terbaru di kolom komentar. Selamat belajar! 1. Bedah Mulut / BM. 2. Pedodonsia / IKGA. 3. Komunitas / IKGM. 4. Oral Medicine / IPM. 5. Ortodonsia. 6. Periodonsia. 7. Prostodonsia. 8. Radiologi. 9. Konservasi.
Baca selengkapnya

IPM (Catatan UKMP2DG)

Gambar
Jenis Lesi Makula = Datar, warna berbeda dengan jaringan sekitar, ukuran < 1 cm. Patch = Datar, warna berbeda dengan jaringan sekitar, ukuran >  1 cm. Papula = Meninggi, permukaan datar, berisi jaringan, ukuran IO < 0,5 cm, EO < 1 cm. Plaque = Meninggi, permukaan datar, berisi jaringan, ukuran IO >  0,5 cm, EO >  1 cm. Nodula = Meninggi, dome shaped (Ukuran dasar lesi lebih besar dibandingkan puncak lesi) , berisi jaringan. Vesikel = Meninggi, berisikan cairan bening, ukuran IO < 0,5 cm, EO < 1 cm. Bula = Meninggi, berisikan cairan bening, ukuran IO  >  0,5 cm, EO  >  1 cm. Erosi (Sekunder) = Lesi sekunder akibat pecahnya vesikel atau bula, bisa juga akibat atrofi epitel, lesi datar, kemerahan. Ulser / Ulkus (Sekunder) = Lesi cekung kedalam akibat defek atau hilangnya integritas epitelium, terdapat pseudomembran kekuningan / fibrin clot, ada haloerythema. Bisa diawali dari lesi papula dan vesikel. Ptekie = Lesi datar kemer...
Baca selengkapnya